Banda Aceh – Ketua Umum Himpunan Pelajar Mahasiswa Aceh Barat Daya (Hipelmabdya), Muti Azir Surian mengajak seluruh mahasiswa Abdya untuk bersatu dan bersinergi dalam membangun daerah.
Hal ini disampaikan Azir Surian dalam keterangan tertulis kepada Acehglobal, Sabtu (4/11/2023). Azir Surian mengatakan, masalah internal yang sempat terjadi dalam Hipelmabdya telah diselesaikan secara bijak melalui musyawarah istimewa.
“Saya mengajak seluruh mahasiswa Abdya untuk mendahulukan musyawarah sebagai landasan penyelesaian perbedaan. Mari bersama-sama kita tingkatkan solidaritas dan sinergi untuk memajukan Abdya ke arah yang lebih baik,” kata Azir Surian.
Azir Surian juga menekankan pentingnya menjaga kebersamaan dan menghidari perpecahan. Ia mengatakan, permusuhan hanya akan menghasilkan dampak negatif.
“Permusuhan hanya akan menghasilkan dampak negatif. Mari kita jaga perdamaian dan kebersamaan sebagai landasan membangun Abdya yang lebih harmonis,” kata Azir Surian.
Sebelumnya, 8 organisasi paguyuban kecamatan di Abdya meminta Ketua Umum Hipelmabdya turun dari jabatan karena dituding tidak transparan terhadap anggaran, otoriter, dan memanfaatkan jabatan untuk kepentingan pribadi.
Kedelapan paguyuban tersebut yaitu Hipemalsa, IPMM, Permapeta, Fordya, IPMS, Ipelmaja, Ipelmakuba dan Forkasgemabdya.
Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, Ketua dan pengurus Hipelmabdya diundang untuk menyelesaikan hal tersebut dalam musyawarah istimewa yang digelar Kamis, (2/11/2023) di Asrama Mahasiswa Abdya Lamgapang, Banda Aceh.
Dalam musyawarah itu, Ketua Hipelmabdya memberikan klarifikasi atas tudingan yang dilayangkan kepada dirinya. Tudingan terhadap Ketua Hipelmabdya tidak berlandaskan bukti yang kuat sebagaimana yang dilaporkan oleh salah seorang pengurusnya.
Musyawarah berjalan dengan tertib dan aman. Semua persoalan internal yang menimpa Hipelmabdya pun dapat diselesaikan dengan bijak dalam momentum musyawarah istimewa tersebut.
Azir Surian berharap, penyelesaian masalah internal dalam Hipelmabdya ini dapat menjadi pelajaran bagi seluruh mahasiswa Abdya. Ia mengajak seluruh mahasiswa untuk mengedepankan musyawarah dalam menyelesaikan perbedaan.
“Dengan mengutamakan musyawarah, saya yakin kita mampu menyelesaikan konflik internal dengan bijak dan membangun fondasi yang kokoh untuk kemajuan bersama,” tandasnya.(*)
Editor : Ijoel F