Demikian juga untuk jenis buah-buahan dalam Bahasa Aceh di sebut boh. Misalnya : boh mamplam = buah mangga, boh u = buah kelapa, dan boh jambee = buah jambu. Bahkan untuk jenis makanan dari tepung ada juga yang disebut “boh”. Contoh : boh rom–rom (onde-onde). Dalam Bahasa Aceh untuk buah yang berasal dari akar tanaman ada juga yang disebut boh, seperti : boh ubi (ubi), dan boh keupila (ketela).
Dengan demikian saya menyimpulkan bahwa dalam Bahasa Aceh ada beberapa jenis buah (boh) yaitu : 1) buah untuk hitungan atau jumlah (saboh = satu buah atau untuk hitungan per ekor). 2) buah untuk menyatakan jenis kelamin laki-laki (maaf kurang sopan, hanya bertujuan untuk kepentingan penelitian bahasa semata-mata).
Lebih unik lagi dalam Bahasa Aceh untuk jenis binatang betina (perempuan) juga disebut boh untuk hitungan. Misalnya : Saboh kameng inoeng, artinya satu kambing betina. 3) buah untuk sebutan sesuatu yang agak bundar atau lonjong. Misalnya : boh idong (hidung) dan boh mieng (pipi). 4) buah untuk sebutan bagi buah-buahan. Misalnya : boh timon (mentimun), boh panah (nangka). 5) buah untuk menyebutkan jenis kue. Misalnya : boh rom-rom (onde-onde) dan boh lu (bolu).
Kecuali untuk hitungan jenis daun, pohon, dan biji-bijian, Safriandi (2010) menjelaskan sebagai berikut:
1. Untuk daun dihitung dengan sebutan si on = satu daun.
2. Untuk cabang pohon dihitung dengan sebutan si krek atau si bak = sebatang untuk menghitung batang pohon.
3. Untuk biji-bijian seperti padi biasanya menggunakan kata hitungan si are = satu bambu, si naleeh = 15 bambu lebih kurang, dan si gunca.