Keempat, menjadi teman Rasulullah saw di surga. Keutamaan menyantuni anak yatim memang begitu dahsyat hingga dapat membuat orang-orang yang melakukannya, berkesempatan menjadi teman Rasulullah saw saat kelak di surga.
Kelima, terhindar dari golongan pendusta agama. Orang-orang yang menghardik anak yatim (berkata kasar, memaki, memukul, dan tindakan sejenisnya) akan termasuk dalam golongan pendusta agama, seperti yang telah tertulis di dalam surat Al Mau’un ayat 1 hingga 3.
Keenam, dilembutkan hatinya. Tidak semua orang memiliki hati yang lemah lembut, ada juga sebagian yang sangat keras hatinya, sehingga mereka sulit menerima nasihat dan menerima kebaikan dari orang lain.
Ketujuh, mendapatkan kebaikan yang berlimpah. Keutamaan menyantuni anak yatim selanjutnya tertuang di dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a. Pada hadis tersebut tertulis, bahwa Rasulullah saw pernah bersabda: “Barang siapa mengusap kepala anak yatim piatu laki-laki atau perempuan karena Allah, adalah baginya setiap rambut yang diusap dengan tangannya itu terdapat banyak kebaikan.”
“Kedelapan, mendapatkan pahala yang setara dengan berjihad. Dalam hal ini Rasulullah saw juga telah memberikan jaminan pahala yang istimewa kepada orang-orang yang menyayangi anak-anak yatim. Pahala tersebut setara dengan pahala orang yang pergi berjihad. Bisa dibayangkan betapa mulianya anak yatim hingga dapat mendatangkan pahala setara orang berjihad di jalan Allah Swt,” pungkas Safaini. (*).
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan ikuti saluran kami di Channel WhatsApp