Pertama, keluarbiasaan Ismail adalah buah dari pendidikan dan bimbingan dari seorang ayah dan ibu yang juga sangat luar biasa. Anak yang saleh dan baik lahir dari ayah dan ibu yang baik. Ibrahim adalah ayang yang saleh. Hajar adalah ibu yang salehah. Kalau ayahnya bicaranya kasar, tidak sopan, maki-maki, maka anaknya pasti akan menirunya.
“Kalau ibunya tidak tutup aurat, jilbab dipakai tak jelas, maka pasti anaknya demikian juga. Kalau ibunya suka joget-joget, dan lain-lain, maka sifat itulah yang akan diwariskan kepada anaknya. Kalau ayahnya suka main game, sering tidak shalat, mengaji tak pernah, maka anaknya pun akan demikian. Kalau ayahnya dan ibunya tak shalat, tak ke masjid, maka besar kemungkinan anaknya akan memiliki sifat yang sama,” urainya.
Kedua, dan alasannya selanjutnya, Ismail ditempa dan dididik di dalam lingkungan yang baik. Sengaja Ismail diletakkan di satu tempat yang baik, agar Ismail kecil bisa merasakan lingkungan yang baik. “Sekarang kita telah menjaga anak kita di rumah, tapi kalau lingkungan rusak, maka akan merusak Ismail kecil kita,” tambahnya.
Menurut Ismu Ridha, ketika masyarakat menyuruh anak-anak pergi belajar, ke sekolah, tapi di sekolah lingkungannya rusak, maka anak-anak pun rusak. Di dalam kampung pun sekarang sudah ada sabu dan kerusakan lainnya. Dulu masyarakat masih merasa aman dan percaya dengan kehadiran dayah dan pesantren, tapi akhir-akhir ini sabu-sabu pun sudah masuk ke dalam dayah.
Ketiga, tambahnya, makanan yang diberikan kepada anak adalah makanan yang berasal dari sumber yang halal. Dalam kondisi yang terjepit, Ismail terus menangis, hajar terus berusaha untuk memberikan Ismail rezeki dan makanan yang halal. Itu pesan dari air zam-zam yang lahir dari kaki kecil Ismail. Ismail tumbuh menjadi anak yang baik dan cerdas karena besar dengan makanan yang halal.
Ismu Ridha menyampaikan, anak yang diberikan makanan yang baik dan halal, akan baik perilakunya. Oleh sebab itu, Islam mengharamkan makanan binatang buas, karena kalau mengkonsumsi binatang buas akan memberikan sifat yang buas.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News