Aceh Besar — Di negeri ini, terlalu banyak tukang bicara, sehingga masalah tidak ada yang terselesaikan dan bahkan malah diperdebatkan dalam diskusi di depan publik, disorot di media dengan konsepnya yang hebat, tapi hasilnya nol besar.
Justru yang muncul dari situ hanya orang-orang yang pandai bicara, jago teori tanpa eksekusi, maka setiap tahun selalu saja masalah yang sama muncul lagi dan muncul lagi tanpa final yang berarti.
Pimpinan Dayah Mini Aceh, Tgk. H. Umar Rafsanjani, Lc, MA akan menyampaikan hal tersebut dalam khutbah Jumat di Masjid Jamik Baitul Ahad Kemukiman Siem, Kecamatan Darussalam, tanggal 17 November 2023 bertepatan 3 Jumadil Awwal 1445 H.
“Sudah menjadi suatu tontonan di zaman canggih ini, orang lebih banyak bicara konsep daripada kerja nyata, lebih banyak argumen daripada eksperimen, suka membuat sensasi di atas sensasi, disebabkan terlalu banyak bicara tanpa kerja,” ujarnya.
Ketua Tastafi Banda Aceh ini menunjukkan fakta, di berbagai webinar, zoom meeting, apalagi di televisi, semua bisa dibicarakan dengan mudah ditambah lagi sedikit dengan retorika, plus gaya bicara.
Kesannya luar biasa, membius para pendengar dan pemirsa tercengang. Itulah fakta dunia saat ini, mulai dari yang bawah sampai ke level tingkat tinggi. Semuanya tukang bicara.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan dari sahabat Mu’adz bin Jabal Radhiyallahu ‘anhu, ketika beliau bertanya kepada Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam tentang amalan yang dapat memasukkannya ke dalam surga dan menjauhkannya dari neraka, kemudian Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam menyebutkan tentang rukun iman dan beberapa pintu-pintu kebaikan.