“Informasi yang kami peroleh dari tukang, katanya kunci rumah ditahan dulu karena belum tuntas upah kerja oleh pemborong (kontraktor),” tambah Mar, istri Sudirman singkat.
Kepala Tukang, Ihsan saat dikonfirmasi Acehglobal pada hari yang sama, membenarkan jika dirinya memang sengaja menahan kunci rumah bantuan aspirasi DPRA untuk Sudirman tersebut.
“Ia benar, kunci rumah terpaksa kami tahan, karena masih ada sisa upah pengerjaan rumah yang belum diselesaikan oleh pihak kontraktor (rekanan),” sebut dia.
Ihsan mengaku sudah beberapa kali menghubungi kontraktor yang berdomisili di Kabupaten Aceh Selatan, akan tetapi juga tidak memperoleh kepastian atas pembayaran sisa upah pekerjaan tersebut.
“Kami tuntut hak kami, karena rumah sudah selesai kami kerjakan. Kami minta pembayaran sisa Rp 5 juta lebih lagi kepada kontraktor. Jika tidak diselesaikan bagaimana kami serahkan kunci rumah kepada pemiliknya, sementara saya juga dikejar-kejar oleh anggota yang menagih sisa upah kerja,” keluh Ihsan.
Sementara itu, kontraktor/rekanan Zirhan saat dihubungi via telepon seluler pada Kamis (29/6) malam mengaku dirinya kurang sehat dan istrinya juga sedang sakit. Ia juga membenarkan persoalan belum tuntasnya upah pengerjaan pembangunan rumah bantuan dana aspirasi DPRA tersebut.
“Nanti saya kroscek lagi. Saya baru tau masalah ini (kunci rumah ditahan). Berhubung masih lebaran, Insyaallah dalam waktu seminggu akan kita selesaikan. Terimakasih dek atas laporannya,” kata Zirhan.