“Kita harus bersatu untuk melawan perilaku yang merusak moral ini. Mari kita jaga lingkungan kita agar tetap bersih dari hal-hal yang tidak sesuai dengan syariat Islam,” ujarnya.
Selain itu, UAD mengimbau para orang tua untuk lebih memperhatikan penggunaan media sosial oleh anak-anak. Ia mengingatkan agar orang tua rutin mengecek ponsel anak guna mencegah mereka mengakses konten negatif yang dapat merusak moral.
Ia juga menyoroti dampak jangka panjang dari pergaulan bebas dan pengaruh negatif teknologi terhadap generasi muda. Menurutnya, jika tidak diawasi dengan baik, generasi mendatang bisa tumbuh dengan akidah yang lemah dan jauh dari nilai-nilai Islam.
“Kita tidak tahu ke depan seperti apa generasi kita. Jika mereka dibiarkan dengan hal-hal negatif, maka ini akan menjadi malapetaka besar. Jangan kita wariskan generasi yang lemah di masa akan datang. Karena itu, pendidikan agama sejak dini adalah kunci untuk membentengi anak-anak kita dari pengaruh negatif,” ungkap UAD.
Dalam momentum peringatan Nuzulul Quran ini, UAD mengajak masyarakat Gampong Durian Rampak untuk semakin mencintai Alquran. Menurutnya, Alquran tidak cukup hanya dibaca, tetapi juga harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
“Alquran diturunkan untuk dibaca dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Membaca Alquran tidak hanya di bulan Ramadan saja, tapi juga di bulan-bulan lain. Karena Alquran akan menjadi teman dan menjadi cahaya di alam kubur jika kelak kita meninggalkan dunia ini,” pesannya.
Meskipun umat Islam meyakini Alquran sebagai pelindung di akhirat, namun banyak yang masih mengabaikan untuk membacanya. Oleh karena itu, UAD mengajak jamaah untuk memanfaatkan waktu luang dengan membaca Alquran agar kitab suci ini tetap menjadi bagian dari kehidupan.
“Alquran harus sering disentuh, sehingga kesuciannya akan menjadi amal ibadah bagi kita nanti di akhirat,” katanya. (*)
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan ikuti saluran kami di Channel WhatsApp
Tinggalkan Balasan