“Ini tentunya merupakan terobosan baru bagi pegiat lingkungan, masyarakat dan Pemerintah agar memproliferasikan penggunaan maggot dalam menguraikan sampah,” kata Aqsal.
Sementara itu, Camat Kebayakan Nashrin S.Sos, saat dikonfirmasi Acehglobalnews.com via telpon, mengaku sangat senang dengan program inovasi dari empat kelompok mahasiswa KKN itu.
Mendengar program tersebut, Nashrin langsung menyambut positif. Sebab menurutnya, penguraian sampah organik dari bahan maggot merupakan inovasi yang sangat membantu masyarakat di bidang pertanian.
Nashrin juga menyatakan kesiapannya akan memfasilitasi acara sosialisasi penggunaan maggot nantinya di Aula Kecamatan Kebayakan pada 20 Juni mendatang.
“Kita berharap acara ini nantinya berlangsung dengan lancar yang akan di ikuti para Keuchik, Ibu PKK dan Ketua Pemuda dari setiap Desa yang ada di Kecamatan Kebayakan. Tentunya inovasi ini akan sangat berguna dan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar,” tutur Nashrin.
Untuk diketahui, Universitas Syiah Kuala menggelar KKN XXI sejak tanggal 06 Juni 2022 hingga 06 Juli 2022.
KKN ini merupakan yang terbesar dalam sepanjang sejarah USK, dikarenakan melibatkan empat Universitas termegah di Aceh dengan jumlah total mahasiswa 160 orang, serta dinahkodai oleh 20 Ketua Kelompok.
Adapun tema KKN ini bertajuk “Green Economy dan Pencegahan Stunting” secara keseluruhan yang dilaksanakan pada tiga titik Kabupaten di Aceh, meliputi Kabupaten Aceh Besar, Bener Meriah dan Aceh Tengah.(*)