Contoh lainnya, salah satu minuman viral yang sering digemari anak-anak saat ini di Indonesia sendiri adalah boba , Boba sering dijadikan topping tambahan dalam berbagai jenis minuman, terutama teh seduh yang dicampur susu. Minuman manis ini menjadi sumber kenikmatan bagi sebagian besar anak muda. Bahkan, tidak sedikit dari mereka yang membelinya hampir setiap hari.Terlalu sering mengonsumsi minuman boba dapat meningkatkan risiko diabetes dan obesitas. Hal ini disebabkan tingginya kadar gula dan kalori yang terkandung dalam cemilan yang satu ini.

Sebagian masyarakat menganggap obesitas bukan penyakit, malahan banyak yang berpikir anak-anak yang gemuk terlihat lucu dan menggemaskan. Padahal obesitas merupakan penyakit dan dapat memicu komplikasi. Pemerintah Sendiri telah mengatur kandungan gula, garam, dan lemak pada produk makanan olahan maupun makanan siap saji dimana disetiap produk pangan kemasan sudah terdapat label informasi nilai gizi.

Hal ini salah satu cara bagaimana pemerintah mengatasi obesitas dan menghindari komplikasi penyakit tidak menular lainnya. Meningkatkan program gerakan masyarakat hidup sehat Serta mengatasi permasalahan obesitas ini juga harus melibatkan lintas sektor. “Selain itu, pastikan anak cukup tidur. Untuk anak usia 4 – 12 bulan setidaknya tidur 12 – 16 jam, untuk anak usia 1 – 2 tahun tidur 11 – 14 jam, untuk anak usia 3 – 5 tahun tidur 10 – 13 jam, untuk anak 6 – 12 tahun tidur 9 – 12 jam, dan anak remaja usia 13 – 18 tahun itu tidur 8 – 10 jam.

Kapan Harus Berobat Ke Dokter
Jika Anda merasa khawatir anak Anda kelebihan berat badan, lakukan konsultasi dengan dokternya. Dokter akan mempertimbangkan riwayat pertumbuhan dan perkembangan anak Anda, riwayat berat badan terhadap tinggi badan keluarga Anda, dan posisi anak Anda pada grafik pertumbuhan. Ini dapat membantu menentukan apakah berat badan anak Anda berada dalam kisaran yang tidak sehat.