Safaruddin, yang juga kader Partai Gerindra, kembali mengingatkan rekam jejaknya saat menjabat sebagai Wakil Ketua DPR Aceh. Ia mengatakan telah menunjukkan kontribusi nyata bagi pembangunan Abdya, terutama di Kecamatan Susoh.

Safaruddin telah mengalokasikan anggaran pokok pikiran (pokir) ratusan miliar untuk berbagai proyek, termasuk pembangunan Aceh Barat Daya, mulai dari Gedung Olahraga (GOR), jalan hotmix Guhang-Cot Mane, tanggul pengaman sungai di Manggeng, hingga bantuan infrastruktur masjid dan mushalla, serta kegiatan olahraga seperti Barsela Cup. Bantuan bagi anak yatim dan pemberdayaan ekonomi bagi usaha kecil pun telah ia lakukan.

“Bicara pendidikan dan rekam jejak, saya siap diadu dengan calon lain. Jadi apa kurang Safaruddin,” ujarnya.

Menanggapi isu yang dilontarkan salah satu juru kampanye lawan bahwa dirinya bukan asli Susoh, Safaruddin dengan tegas membantah.

“Saya ini asli Susoh, ibu dan ayah saya lahir di Susoh, begitu juga kakek nenek saya,” tandasnya.

Menurut Safaruddin, pilihan politik tidak boleh memecah belah masyarakat, khususnya warga Susoh. Ia mengingatkan untuk tidak terprovokasi oleh kepentingan pihak-pihak yang hanya mengejar kekuasaan.

“Jika warga Susoh tidak memilih saya, saya tetap menganggap mereka saudara. Tapi kita jangan diadu domba hanya karena berbeda pilihan politik,” katanya.

Safaruddin juga menekankan bahwa ia dan pasangannya, Zaman Akli, akan berpolitik secara santun tanpa mencela kandidat lain. Meski dirinya kerap difitnah, ia memilih untuk bersabar dan yakin bahwa keadilan Allah SWT akan berpihak padanya. Ia berpesan kepada para pendukung agar tidak membalas cacian tersebut.