GLOBAL JAKARTA – Malaysia dan Indonesia sepakat melanjutkan upaya untuk mengangkat status Bahasa Melayu menjadi menjadi bahasa kedua perhimpunan bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN).
dikutip dari New Strait Times, Senin (4/4/2022), kedua negara telah sepakat untuk menggunakan Bahasa Melayu sebagai bahasa komunikasi di setiap konferensi internasional.
Kesepakatan menggagas bahasa Melayu sebagai bahasa kedua ASEAN disampaikan Perdana Menteri Malaysia, Ismail Sabri Yaakob dalam konferensi pers bersama dengan Presiden Indonesia Joko Widodo usai menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman tentang pembantu rumah tangga Indonesia antara kedua negara.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Presiden Indonesia (Joko Widodo) yang telah setuju dengan Malaysia untuk meningkatkan Bahasa Melayu, yang memiliki akar yang sama bagi kami,” kata Ismail.
Ismail mengatakan Bahasa Melayu banyak digunakan di Malaysia, Indonesia, Brunei, Thailand Selatan, Kamboja, dan Filipina.
Dalam kesempatan tersebut, Ismail Menyinggung masalah regional. Dia mengatakan kedua negara sepakat bahwa masalah Rohingya harus diselesaikan secara internal oleh pemerintah Myanmar sendiri.
“Ini adalah masalah besar bagi Malaysia karena ada 200.000 pengungsi Rohingya Myanmar di Malaysia,” katanya.
Sebelumnya, Perdana Menteri Malaysia, Ismail Sabri Yaakob mulai menggagas agar bahasa Melayu digunakan sebagai bahasa kedua di ASEAN.
Ismail akan berunding tentang usulan tersebut dengan para pemimpin negara anggota ASEAN dalam upaya mengangkat bahasa ibu di tingkat internasional.