Blangpidie, Acehglobal — Museum Susoh menyerahkan dokumen sejarah berupa manuskrip surat perdagangan Bandar Susoh Tahun 1794 ke Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya (Pemkab Abdya) yang diterima oleh Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten setempat.
Dokumen yang sudah berumur 231 tahun tersebut, selama ini menjadi koleksi School of Oriental and African Studies (SOAS), University of London, yang sekarang menjadi salah satu koleksi manuskrip digital di Museum Susoh.
Tim Museum Susoh yang terdiri dari Aris Faisal Djamin, Aufar Hidayat, Herma Julendri, dan Rozal Nawafil juga menaruh harapan kepada Dinas Perpustakaan dan Arsip Abdya agar terus memperbanyak koleksi kearsipan untuk memperkaya literasi sejarah dan bukti-bukti keberadaan sejarah peradaban di kabupaten berjuluk Bumi Sigupai itu.
“Penyerahan manuskrip atau salah satu koleksi Museum Susoh ini kepada Dinas Perpustakaan dan Arsip Abdya merupakan bukti kerjasama antar sektor untuk kemajuan literasi sejarah di kabupaten kita. Kami juga berharap Pemerintah kedepan melalui Dinas ini terus mengembangkan potensi yang ada termasuk sejarah,” ungkap Herma Julendri, Jumat (17/1/2025).
Wakil Ketua Tim Peneliti Pengkaji Gelar Kabupaten (TP2GK) Aceh Barat Daya Aufar Hidayat yang juga ikut dalam pertemuan tersebut berharap dengan adanya dokumen ini masyarakat dapat lebih memahami dan menghargai sejarah lokal, serta mendorong penelitian lebih lanjut mengenai peran Bandar Susoh dalam konteks perdagangan dan budaya di masa lalu.
“Penyerahan dokumen bersejarah ini ke Dinas Perpustakaan dan Arsip Abdya juga menegaskan komitmen Museum Susoh untuk berkontribusi dalam pengembangan arsip dan literasi sejarah di Abdya,” ujar Aufar. (*)
Simak berita dan artikel lainnya di Google News
Tinggalkan Balasan