ACEHGLOBALNEWS — Low vision, atau penglihatan rendah, adalah kondisi di mana seseorang mengalami penurunan tajam penglihatan yang tidak dapat dikoreksi sepenuhnya dengan kacamata, lensa kontak, atau operasi.
Kondisi ini berbeda dengan kebutaan total, di mana individu tidak dapat melihat sama sekali.
Pengidap low vision masih memiliki sisa penglihatan, meskipun terbatas, dan dapat melihat cahaya, bentuk, angka, dan huruf dengan tingkat kesulitan yang bervariasi.
Gejala Low Vision
Gejala low vision dapat berbeda-beda pada setiap individu, namun beberapa tanda yang umum terjadi adalah:
• Penglihatan kabur atau buram, bahkan saat menggunakan kacamata atau lensa kontak
• Kesulitan melihat dalam cahaya redup
• Kesulitan melihat detail halus, seperti membaca teks kecil atau melihat wajah orang dari jarak jauh
• Lapangan pandang yang menyempit
• Silau berlebihan dari cahaya terang
• Mata lelah atau sakit setelah melakukan aktivitas yang membutuhkan penglihatan, seperti membaca atau menonton televisi
Penyebab Low Vision
Low vision dapat disebabkan oleh berbagai kondisi mata, seperti:
1. Degenerasi makula: Kerusakan pada bagian tengah retina, yang bertanggung jawab atas penglihatan sentral
2. Katarak: Lensa mata yang keruh dan buram
3. Glaucoma: Kerusakan pada saraf optik, yang membawa informasi penglihatan ke otak
4. Retinopati diabetik: Kerusakan pada pembuluh darah retina akibat diabetes
5. Distrofi kornea: Kelainan pada kornea, lapisan bening di bagian depan mata
Dampak Low Vision
Low vision dapat berdampak signifikan pada kehidupan sehari-hari, seperti:
1. Kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari, seperti membaca, menulis, dan mengemudi
2. Kesulitan dalam bekerja dan menyelesaikan tugas-tugas yang membutuhkan penglihatan yang baik
3. Peningkatan risiko jatuh dan kecelakaan
4. Depresi dan kecemasan
5. Ketergantungan pada orang lain untuk melakukan aktivitas sehari-hari
Cara Mengatasi Low Vision
Meskipun low vision tidak dapat disembuhkan, ada berbagai cara untuk mengatasinya dan membantu pengidap menjalani kehidupan yang lebih mandiri.
Beberapa pilihan penanganannya meliputi:
1. Alat bantu penglihatan: Kacamata khusus, lensa kontak, dan alat pembesar dapat membantu meningkatkan penglihatan.
2. Terapi penglihatan: Terapis penglihatan dapat membantu individu mempelajari cara memaksimalkan penglihatan yang tersisa dan mengembangkan strategi untuk mengatasi tantangan penglihatan rendah.
3. Teknologi bantu: Perangkat lunak dan aplikasi komputer dapat membantu individu dengan tugas-tugas seperti membaca dan menulis.
4. Modifikasi lingkungan: Pencahayaan yang baik, kontras warna yang tinggi, dan pengaturan furnitur yang strategis dapat membantu individu dengan low vision lebih mudah bernavigasi di lingkungan mereka.
Dukungan untuk Pengidap Low Vision
Tersedia berbagai sumber daya untuk mendukung pengidap low vision, seperti:
• Organisasi nirlaba
Organisasi seperti Yayasan Peduli Tuna Netra dan Persatuan Tunanetra Indonesia (PERTUNI) menyediakan informasi, dukungan, dan layanan bagi pengidap low vision.
• Ahli kesehatan mata
Dokter mata dan ahli optometri dapat memberikan saran dan perawatan untuk membantu individu mengelola low vision mereka.
• Kelompok pendukung
Kelompok pendukung dapat membantu individu terhubung dengan orang lain yang memiliki pengalaman serupa dan saling berbagi tips dan strategi untuk mengatasi low vision.
Demikian informasi tentang low vision, penyebab dan gejala serta cara mengatasinya. Semoga bermanfaat!. (*)