Putra dari pasangan Amiruddin dan Fatimah Nur ini juga pernah menjadi asisten dosen di UIN Ar-Raniry. Tahun 2012, Amfat menyelesaikan studi S2 dalam jangka waktu dua tahun di UIN Sumatera Utara dengan jurusan Islamic Thougth (Pemikiran Islam).

Ia didapuk sebagai dosen tidak tetap di Unsyiah. Hingga akhirnya Amfat memperoleh status dosen tetap di Al-Washliyah Banda Aceh.

“Melalui lembaga pendidikan swasta inilah saya bisa mendaftar beasiswa Kemenag program 5.000 doktor dalam negeri dengan tujuan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta jurusan Pengkajian Islam konsentrasi Pemikiran Politik Islam,” ulas Amfat.

Setelah melalui proses panjang perekrutan beasiswa doktoral, pada tahun 2018, ia diterima sebagai mahasiswa SPs UIN Syarif  Hidayatullah Jakarta. Amfat Kuliah sejak 3 September 2018, dalam rentang waktu waktu selama 2,5 tahun meraih impiannya menjadi seorang doktor.

Selama menempuh kuliah S3, Amfat harus berhenti menjadi tukang jahit, lantaran harus fokus kuliah. Sementara itu, ia juga harus mencapai target tiga tahun tanggungan beasiswa Kemenag, maka kesempatan itu pun ia manfaatkan sebaik mungkin.

“Alhamdulillah, selesai lebih awal. Enam semester ditanggung beasiswa, dalam jangka waktu lima semester berhasil saya menyelesaikan studi doktoral. Jika tidak, maka seluruh biaya akan ditanggung sendiri,” ujarnya.

Amfat berharap, Pemerintah Daerah Abdya agar memberikan perhatian penuh kepada putra-putri terbaik daerah yang menempuh jenjang pendidikan lebih tinggi seperti doktor, master, dan spesialis, atau program pendidikan profesi apapun.

“Pendidikan harus menjadi perhatian penuh dari Pemda. Bantuan belajar harus bersifat aktif, cari mereka-mereka yang saat ini sedang menyelesaikan studi tahap akhir, data mereka dan berikan bantuannya. Jangan cukup berpikir memadai dengan beasiswa saja, kadangkala beasiswa dari pihak tertentu tidak sepadan dengan pengeluaran yang dihadapi mahasiswa,” tuturnya.

Amfat menjelaskan, pendidikan adalah aset terbesar dalam kemajuan sebuah daerah, maka Pemda harus turun tangan sepenuhnya, tidak cukup memberi seadanya saja.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan ikuti saluran kami di Channel WhatsApp