Blangpidie, AcehGlobalNews.com — Desa Meudang Ara, Kecamatan Blangpidie, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) berhasil meraih penghargaan sebagai desa mandiri terbaik se Provinsi Aceh berdasarkan Indeks Desa Membangun (IDM) Tahun 2022.
“Alhamdulillah, Desa Meudang Ara memperoleh penghargaan desa terbaik se Aceh berdasarkan IDM 2022 awalnya adalah desa maju, sekarang menjadi desa mandiri,” ungkap Keuchik (Kepala Desa) Gampong Meudang Ara, Hendry Putra kepada media ini, Rabu (10/8/2022).
Hendry mengatakan, penghargaan tersebut berupa sertifikat diberikan oleh Gubernur Aceh yang diserahkan langsung oleh Bupati Abdya, Akmal Ibrahim kepada dirinya saat acara launching kebijakan TAKE di Aula Bappeda Abdya pada Selasa, (9/8/2022) kemarin.
TAKE adalah kebijakan berbasis ekologi yang mengatur pemberian insentif fiskal kepada gampong.
Hendry menyebut, sertifikat penghargaan itu ditanda tangani oleh Ir Nova Iriansyah saat masih menjabat Gubernur Aceh pada Juni 2022 lalu.
Penilaian Desa Meudang Ara menjadi desa mandiri terbaik se Aceh diperoleh berdasarkan data IDM yang diupdate setiap tahun. Data tersebut meliputi tiga indikator, yaitu koefisien IKS, IKE dan IKL.
Di tahun ini, ketiga indikator itu mengalami peningkatan di desa Meudang Ara dari tahun sebelumnya yang meliputi bidang pelayanan pemerintahan, kesehatan, ekonomi, sosial, lingkungan, pendidikan dan juga pembangunan desa.
Pada tahun 2021, nilai IDM Desa Meudang Ara mencapai angka 0,7600 dengan status desa maju. Sedangkan tahun 2022 meningkat 0,9737, sehingga status desa itu naik peringkat menjadi desa mandiri.
Hendry berharap dengan status tersebut, pihaknya optimis akan terus berbenah untuk menjadi desa yang lebih baik lagi kedepannya.
Meskipun sudah menjadi desa mandiri, namun Hendry juga mengaku banyak hal-hal yang masih harus dibenahi di desa yang terletak di jantung kota Blangpidie itu, salah satu contohnya adalah pengelolaan pasar.
Menurutnya, pasar Meudang Ara merupakan cerminan atau wajah ibukota Kabupaten Abdya, Blangpidie. Pengelolaan pasar, katanya selama ini tidak terurus dengan baik.
“Pasar dikelola Pemkab Abdya melalui pihak ketiga. Agar pengelolaan dan penertiban pasar optimal, maka kami berharap pemerintah gampong Meudang Ara juga dilibatkan dalam pengelolaan pasar tersebut. Tujuannya juga membantu pendapatan asli gampong (PAG),” ujar dia.
Disamping pasar yang semerawut, Hendry juga meminta perhatian pemerintah dalam hal program penghijauan di pusat kota. Serta, lapangan bola kaki dimana gampong sudah memiliki lokasi tanah untuk membangun lapangan tersebut apabila dibantu oleh pemerintah.
“Tujuan kita meminta bantuan lapangan bola kaki ini pada pemerintah agar pemuda-pemuda kita dapat berolahraga, dan juga terhindar dari pengaruh narkoba serta hal-hal negatif lainnya,” tutur Hendry.
Ia mengungkapkan hal itu, sebab Meudang Ara mulai tahun ini telah menyandang predikat desa mandiri yang tentunya menjadi tantangan besar, karena selain unggul dalam pelayanan pemerintahan, juga harus didukung dengan sarana dan prasarana di desa yang optimal.
Atas penghargaan yang diraih tersebut, Hendry menyampaikan ucapan terimakasih kepada Pemerintah Provinsi Aceh dan Pemkab Abdya.
“Selain itu, selaku Keuchik saya juga mengucapkan terimakasih kepada pendamping desa (TA, PD dan PLD), serta seluruh perangkat dalam jajaran permintahan Desa Meudang Ara atas pencapaian ini,” ucapnya. (*)
Simak berita dan artikel lainnya di Google News