Penulis: Hasanul Amri, S.Pd (Ketua MGMP Bahasa Indonesia Kabupaten Aceh Barat Daya)
Susoh memasuki usia 356 tahun kilas balik sejarah dan peradabannya harus terus dilestarikan. Bertepatan dengan tanggal 3 November 2022 ditandai dengan miladnya Susoh ke usianya yang 356 tentu bukan usia yang muda.
Peradaban Susoh sudah tiga abad berlangsung dan telah melahirkan banyak kenangan sejarah, serta tokoh cendikiawannya. Selamat hari jadi Bandar Susoh ke-356, lahir dari sebuah peradaban untuk kemajuan yang gemilang di masa sekarang dan di masa yang akan datang.
Sejarah telah mencatat bahwa Susoh telah melahirkan tokoh-tokoh cendikiawan tidak hanya tingkat Kabupaten bahkan tingkat Nasional. Tokoh-tokoh nasional kelahiran Susoh atau orang tuanya berasal dari Susoh di abad 20 (1901-2000) seperti Prof. Dr. Hakim Nyak Pha S.H D.E.A, Dr. Fachry Aly M.A, Dr. Risman Musa M.A, Elly Risman Psi, Drs. Ferry Mursyidan Baldan dan lainnya.
Rangkaian Sejarah mencatat bahwa para pendahulu Susoh adalah para tokoh-tokoh pendidikan dan cendikiawan. Upaya yang dilakukan para pendahulu Susoh dengan landasan filosofis agama yang kuat, program pembangunan yang berorientasi pendidikan, peningkatan sumber daya manusia dengan perkebunan yang mendukung. Hal itu merupakan bukti dari kebenaran sejarah pendahulu Susoh seutuhnya.
Dalam akselerasi pembangunan di daerah Susoh, pengenalan yang seksama dari masyarakat umum terhadap kondisi dan situasi daerahnya adalah keharusan mutlak dan dapat dijadikan modal yang sangat berharga dalam melaksanakan pembangunan ke depan.
Pengenalan keadaan lingkungan dan kebanggaan terhadap sejarah dengan setepat-tepatnya akan menumbuhkan pemikiran-pemikiran yang berguna untuk mengerahkan segenap kemampuan dan pengetahuan bagi perkembangan serta pertumbuhan daerah di masa yang akan datang. Konsep pemikiran filosofis pendahulu Susoh harusnya tidak tergeser dengan bertambahnya usianya semakin matang. Para pendahulu Susoh mengembangkan daerah dengan kekuatan kulture agama, nilai estetika budaya, serta kearifan lokal budaya yang luhur tidak boleh tergeser dengan perkembangan zaman saat ini.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan ikuti saluran kami di Channel WhatsApp