Banda Aceh, Acehglobal – Dalam rangka memperkuat dan menyamakan persepsi terkait perkaderan Baitul Arqam Muhammadiyah, Majelis Pendidikan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Aceh menggelar Coaching Tim Instruktur Baitul Arqam Muhammadiyah Se-Aceh.

Kegiatan tersebut berlangsung di Ruang Rapat Rektorat Universitas Muhammadiyah Aceh (Unmuha) di Banda Aceh, Sabtu (11/5/2024).

Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk menyamakan persepsi, alur, dan orientasi Baitul Arqam, serta metode atau strategi dalam proses pelaksanaan perkaderan.

Selain itu, para instruktur juga menyusun silabus sesuai dengan pedoman sistem perkaderan Muhammadiyah dan sistem perkaderan organisasi otonom (ortom) Muhammadiyah.

Ketua MPKSDI PWM Aceh, Taufik Riswan, dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan upaya untuk kembali membedah sistem perkaderan Muhammadiyah dan ortomnya.

“Sistem perkaderan telah disusun oleh pimpinan pusat, dan di sini kita akan membahas dan mendiskusikan strategi perkaderan agar menghasilkan kader yang prophetic, loyalis, militan, organisatoris, dan kritis,” ungkap Taufik yang juga dipercaya sebagai Master of Training.

Lebih lanjut, Taufik mengibaratkan perkaderan sebagai proses membaca Al-Quran. “Meskipun sudah tamat membaca, Al-Quran akan tetap diulang kembali untuk dibaca berulang-ulang. Setiap ada proses bathiniah yang dialaminya, begitulah proses ketika kita mengikuti atau berproses dalam perkaderan,” ujarnya.

Mewakili Pengurus PWM Aceh, Taufiq A Rahim saat membuka acara tersebut menyampaikan bahwa kader adalah individu yang memiliki konsistensi menjaga ruh bermuhammadiyah.

“Konsistensi kader saat ini terletak pada masa depan Muhammadiyah,” tegasnya.

Senada dengan Taufiq, Barmawi, narasumber dalam kegiatan tersebut, berpesan bahwa kader adalah pasukan inti dan terlatih.

“Bagi organisasi yang ingin berumur panjang, maka harus merawat dan melahirkan kader, karena masa depan organisasi tersebut ada pada kader,” tuturnya.

Dekan Fakultas Psikologi Unmuha ini menambahkan, “Bagi Muhammadiyah, kader adalah kunci keberlangsungan Muhammadiyah sekaligus menjadi anak panah dan juru jalan dakwah sepanjang masa.”

Untuk diketahui, kegiatan Lokakarya dan Baitul Arqam Muhammadiyah Se-Aceh akan dilaksanakan pada tanggal 23-26 Mei 2024 di Banda Aceh.

Kegiatan ini Mengusung tema “Melalui Lokakarya dan Perkaderan Baitul Arqam, Kita Wujudkan Gerakan Seribu Kader,” dan diikuti oleh lebih kurang 300 peserta dari Kabupaten/Kota Se-Aceh.(*)