Blangpidie, Acehglobal – Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) menyampaikan pandangan terkait legalisasi domino di Aceh yang tergabung dalam Perkumpulan Olahraga Domino Indonesia (Pordi).

Pordi resmi hadir di Provinsi Aceh berdasarkan Surat Keputusan Pengurus Besar Pordi Nomor: SKEP-54/PB PORDI/IX/2025 tentang Susunan dan Komposisi Pengurus Pordi Provinsi Aceh periode 2025–2029.

SK tersebut ditandatangani Ketua PB Pordi, Dr H Andi Jamaro Dulung, di Jakarta pada 17 September 2025.

Dengan adanya SK ini, cabang olahraga (Cabor) domino direncanakan segera bernaung di bawah KONI.

Ketua MPU Abdya, Tgk Muhammad Dahlan, menjelaskan ada lima poin pandangan soal domino jadi Cabor di Aceh. Ia menilai permainan domino berpotensi menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat, terutama dari sisi agama dan sosial.

“Pertama, pemain domino lebih banyak pelaku dan tempat-tempat tertentu daripada personil penegak hukum. Kedua, pemain bisa membuat tempat bermain secara tertutup dan terbuka,” ungkap Tgk Muhammad Dahlan kepada Acehglobal, Kamis (25/9/2025).

“Ketiga, iblis lebih kuat pengaruh kejahatan terhadap pelaku domino yang imannya belum terjamin menjadi pertahanan,” sambungnya.

Ia menambahkan, poin keempat adalah nafsu pelaku domino belum termasuk kategori nafsu muthma’nnah karena melalaikan hati dari mengingat Allah dengan bermain domino.

Sementara itu, lanjutnya, poin kelima menyebutkan dalam permainan domino tidak ada guru ruhaniyah yang mengingatkan para pemain kepada Sang Pencipta.

Menurutnya, lima poin itu dapat menjerumuskan pelaku domino ke dalam perbuatan yang merugikan diri sendiri maupun orang lain.

“Antara lain melalaikan dan memakan waktu mencari nafkah kewajiban rumah tangga, melalaikan waktu belajar, melalaikan waktu beribadah, hingga bisa terjerumus pada perjudian dan permusuhan,” jelas Tgk Dahlan.

Abu Dahlan, sapaan akrab Ketua MPU Abdya itu, menegaskan lembaganya berpedoman pada asas hukum Islam dalam menyikapi hal ini. Ia menyebut beberapa kaidah fiqih yang dijadikan dasar, di antaranya Sad-azzaraa’i (menutup pintu menuju keburukan).

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan ikuti saluran kami di Channel WhatsApp