“Keberadaan desainer dan perajin yang menguasai motif tradisional Aceh kian lama akan berkurang. Fenomena ini tentunya akan membuat produktivitas industri fesyen di Aceh semakin sulit,” ungkap Evi.

Lanjut Evi, karena itu, sejumlah upaya terus dilakukan dengan melestarikan hasil warisan budaya tersebut, dengan cara memakai, mencintai dan mempromosikan keelokan pakaian kebanggaan khas Aceh.

“Salah satunya juga melalui lomba desain kreativitas busana Aceh ini,” sebutnya.

Selain itu, sejumlah tarian tradisi dan kreasi Aceh dari Sanggar Geunta Nanggroe Banda Aceh, serta penampilan grup musik akan ikut menyemarakkan Festival Busana Adat Aceh tersebut.

“Kami mengajak masyarakat Aceh untuk hadir menikmati pertunjukan Festival Busana Adat Aceh ini. Kita mengharuskan pengunjung pertunjukan untuk mengimplementasikan protokol kesehatan secara ketat. Semua pihak yang terlibat diharapkan selalu menjaga jarak, memakai masker dan mencuci tangan,” imbau Evi.(*)