Mekkah, Acehglobal – Dalam semarak musim haji 1446 H/2025 M, Wakil Gubernur Aceh H. Fadhlullah mendapat kehormatan dijamu makan malam oleh salah satu Nazir Wakaf Habib Bugak Asyi, Dr. Abdul Latif Muhammad Balthu, di kediamannya di kawasan Aziziah, Mekkah, pada Minggu malam (1/6/2025).
Acara yang berlangsung dalam suasana hangat dan akrab itu turut dihadiri sejumlah tokoh Aceh serta petugas haji Indonesia asal Tanah Rencong. Jamuan ini merupakan tradisi tahunan yang sarat makna, menandai eratnya hubungan antara masyarakat Aceh dan para pengelola wakaf peninggalan Habib Bugak, tokoh legendaris asal Aceh yang mewakafkan harta untuk jamaah haji Aceh lebih dari dua abad lalu.
Rombongan Wakil Gubernur tiba menjelang waktu Isya dan disambut dengan hangat oleh keluarga besar Syekh Balthu. Para tamu disuguhi kurma, aneka manisan, dan teh khas Timur Tengah sembari menunggu kehadiran tuan rumah. Tak lama berselang, Dr. Abdul Latif Muhammad Balthu hadir mengenakan jubah putih, menyambut para tamu dengan senyum dan pelukan hangat.
“Bapak-bapak adalah tamu Allah sekaligus tamu istimewa di rumah ini. Anggaplah ini rumah kedua,” ujar Dr. Balthu dalam sambutannya, menekankan pentingnya ukhuwah dan silaturahmi dalam Islam.
Dalam dialog yang berlangsung penuh keakraban, Wagub Fadhlullah menyampaikan salam dari Gubernur Aceh, Muzakkir Manaf, sekaligus menyampaikan rencana undangan resmi kepada Dr. Balthu untuk berkunjung ke Aceh.
“Insya Allah dalam waktu dekat akan kami kirimkan surat resmi,” kata Fadhlullah.
Menanggapi undangan tersebut, Dr. Balthu menyatakan kesediaannya untuk berkunjung ke Aceh. Ia juga berbagi cerita tentang sejarah dan perkembangan wakaf Habib Bugak, termasuk investasi dua hotel yang dekat dengan Masjidil Haram—Hotel Grand Al Massa dan Prestige Hotel—yang hasilnya digunakan untuk mendukung kebutuhan jamaah haji Aceh.
Pada musim haji tahun ini, kata Dr. Balthu, setiap jamaah haji asal Aceh menerima bantuan wakaf sebesar 2.000 riyal. Ia berharap ke depan jumlah tersebut bisa meningkat.
Staf Ahli Menteri Agama sekaligus mantan Irjen Kemenag RI, Dr. H. Faisal Ali Hasyim, yang turut hadir, menilai sistem pengelolaan wakaf tersebut layak menjadi contoh bagi pengelola wakaf di Aceh. Dr. Balthu pun menyatakan kesediaannya menjadi narasumber dalam seminar wakaf di Aceh, bersama Dr. Abdurrahman Asyi dan sejumlah akademisi dari Arab Saudi.
Pertemuan tak hanya membahas isu serius. Di tengah bincang santai, Dr. Balthu menghadiahkan siwak kepada Wagub Fadhlullah, seraya menunjukkan cara penyimpanannya agar tetap awet.
“Bersiwak adalah sunnah muakkad. Bahkan Rasulullah SAW menjelang wafat pun masih bersiwak,” ujarnya.
Acara malam itu ditutup dengan jamuan nasi mandi khas Arab, teh hangat, dan bingkisan untuk seluruh tamu.
Turut hadir dalam rombongan Aceh sejumlah tokoh ulama seperti Abu Paya Pasi, serta para petugas haji dan tim pembantu Wakaf Habib Bugak Asyi, antara lain Jamaluddin Affan (Syeh Jamal) selaku koordinator, Saifullah M. Yunus (penerjemah), Syarifuddin Ali, Irwan Saputra, Syukri Yusuf, Frenky Suseno Manik, Marhaban, Teuku Zulkarnain Luthan, dan Muhammad Iqbal.
Wagub Fadhlullah berharap pertemuan ini menjadi awal dari kolaborasi berkelanjutan antara Pemerintah Aceh dan para Nazhir Wakaf Baitul Asyi. “Ini bukan hanya silaturahmi antarpribadi, tapi juga wujud penguatan hubungan Pemerintah Aceh dengan para pengelola wakaf yang telah berjasa sejak dahulu,” pungkasnya. (*)
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan ikuti saluran kami di Channel WhatsApp