Reporter: Ridha Yunawardi

JAKARTA – Panglima Laot Aceh, organisasi yang mewakili masyarakat pesisir dan nelayan Aceh, menjajaki kerjasama dengan lembaga nasional dan internasional untuk isu lingkungan hidup, nelayan, dan masyarakat pesisir.

Pertemuan tersebut di fasilitasi oleh tokoh nasional Ismid Hadad, Redaktur Senior Prisma Resource Center sekaligus pendiri KEHATI.

“Kita menyelenggarakan titik temu, mencari upaya untuk menyumbang manfaat masyarakat. Terutama hari ini untuk masyarakat nelayan,” ujar Azwir Nazar, Sekjen Panglima Laot Aceh.

Azwir mengatakan, persoalan yang dihadapi masyarakat pesisir dan nelayan Aceh semakin berat, seperti pemanasan global, perubahan iklim, penangkapan ikan ilegal, degradasi hutan pantai, punahnya terumbu karang dan habitat penyu, pencemaran wilayah pesisir, hingga BBM subsidi.

“Tapi pendekatan kita dari bawah, dicarikan solusi baik itu berupa pendampingan maupun akses pendanaan,” imbuhnya.

Dalam pertemuan tersebut, Panglima Laot Aceh berkesempatan memperkenalkan berbagai kearifan lokal masyarakat pesisir Aceh, masalah-masalah nelayan, serta peluang kerjasama dengan Panglima Laot kedepan.

Selain dengan KEHATI, juga hadir Indonesia Ocean Justice Initiative (IOJI), sebuah wadah pemikir dan kelompok advokasi kebijakan untuk mewujudkan tata kelola kelautan yang baik, berkelanjutan, dan berkeadilan.

“Selama ini kami bermitra dengan berbagai pemangku kepentingan kelautan nasional dan internasional. Karena itu sangat senang dapat bertemu dan berdiskusi untuk program kedepan bersama Panglima Laot Aceh,” ujar Achmad Santosa, Co Founders IOJI.