Blangpidie, Acehglobal — Ketua Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih) Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) Wahyu Candra angkat bicara soal beredarnya video viral arah dukungan murid Sekolah Dasar (SD) terhadap pasangan calon (paslon) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Abdya.
Dalam rekaman video berdurasi 55 detik ini, para siswa diminta oleh guru memilih satu dari tiga paslon Bupati dan Wakil Bupati di Abdya dengan menunjukkan jumlah jarinya.
Ada yang menunjuk 1 jari, yang berarti mendukung paslon nomor urut 1 yakni Salman Alfarisi-Yusran. Jika 2 jari maka mendukung paslon nomor 2 Jufri Hasanuddin-Fakhruddin Muhdi dan 3 jari yang berarti mendukung paslon nomor urut 3 Safaruddin-Zaman Akli.
“Fatimah, mamak pilih apa?” tanya sang Guru di video tersebut. “Salman bu,” jawab murid, malu-malu. “Oh Salman, berarti satu orang,” respons sang Guru. “Kamu?” tanya Guru lagi. “Tiga,” jawab murid dengan mengacungkan tiga jari dengan semangat.
Dari semua murid di kelas tersebut, sebagian besar mengacungkan tiga jari, yakni mendukung Safaruddin-Zaman Akli.
Netizen terbelah menyikapi video tersebut. Ada yang protes, ada pula yang tidak mempersoalkan. Karena hanya sekedar bagian dari edukasi politik. Lagi pula, sang guru tidak mengarahkan ke salah satu calon dan murid SD belum memiliki hak pilih.
Lantas bagaimana tanggapan Panwaslih Abdya?
Panwaslih Abdya, mengaku hingga saat ini belum menemukan adanya pelanggaran kampanye oleh oknum guru SD di salah satu ruang kelas.
Ketua Panwaslih Abdya, Wahyu Candra, mengatakan belum bisa menyimpulkan apakah aksi guru tersebut tergolong pelanggaran atau bukan. Karena, hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan terkait video tersebut.