Blangpidie, Acehglobal — Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Aceh Barat Daya (Abdya) nomor urut 3, Dr Safaruddin – Zaman Akli, mencanangkan program “Saweu Rakyat.” Progam itu telah tertuang dalam visi misi pasangan tersebut jika terpilih pada Pilkada 2024.
“Saya ingin hadir menjadi pemimpin yang dekat dengan rakyat. Jelas dalam visi misi saya tertulis bahwa ada program Pemimpin Saweu Rakyat,” ujar Safaruddin saat berorasi dalam pertemuan silaturahmi politik dengan masyarakat Gampong Kepala Bandar, Kecamatan Susoh, Rabu (16/10/2024).
Ia menjelaskan, program Pemimpin Saweu Rakyat itu akan dilakukannya apabila ia dan pasangannya wakil, Zaman Akli diberikan kepercayaan oleh rakyat memimpin Abdya untuk lima tahun akan datang.
“Apa yang kita Saweu, setelah shalat jamaah subuh setiap Jumat atau waktu yang tepat apakah sebulan sekali atau empat kali, jika saya ada di Abdya dan saya tidak di luar daerah, yang akan saya lakukan setelah pagi adalah menyambangi rumah-rumah warga miskin,” ungkap Safaruddin seraya disambut tepuk tangan massa yang hadir.
Safaruddin mengaku merasa tertarik melakukan progam tersebut karena baginya hal ini sebagai bentuk proses keteladanan seorang pemimpin, yaitu meninjau langsung kondisi kehidupan masyarakat terutama warga fakir miskin yang membutuhkan tempat tinggal layak huni.
“Apabila ada rumah (rumah milik warga miskin yang tak layak huni) yang perlu kita rehab, akan kita rehab. Jika rehab cukup Rp 15 juta tidak perlu harus menunggu ketuk palu di DPRK,” tuturnya
Dengan rasa tulus, Safaruddin mengungkapkan hal tersebut karena ia ingin tumbuh sebagai pemimpin yang datang betul-betul karena rakyat lah yang membutuhkan.
Selain itu, kata Safar, jika rakyat memberikan mandat kepada paslon nomor urut 3 di Pilkada Abdya 2024 sebagai Bupati Abdya, maka ia akan membuka ruang diskusi dengan rakyat setiap pagi dibawah jam 9, apabila tidak saat dalam berdinas.
“Bertemu dengan bupati tidak perlu daftar di buku tamu,” imbuh dia.
Lebih lanjut calon bupati Abdya Safaruddin juga mengungkapkan komitmennya untuk membuka lapangan kerja di Abdya. Menurutnya, APBK tidak akan sanggup menyelesaikan angka pengangguran di Abdya.
“Saya menyampaikan bahwa dalam program Safaruddin-Zaman Akli, akan menghidupkan perputaran ekonomi masyarakat dengan cara setiap kontraktor yang menangani paket proyek APBK tidak boleh belanja di Medan, akan tetapi belanjanya di kota Blangpidie atau di pusat ibu kota kecamatan di Abdya,” tegas dia.
Kebijakan tersebut, dinilai Safaruddin sangat bermanfaat karena secara tidak langsung akan membantu para pedagang-pedagang lokal di Abdya, dan uang paket proyek APBK itu betul-betul berputar di dalam daerah, bukan ke luar Abdya.
“Selain pedagang yang juga merasakan manfaatnya termasuk tukang becak, harland, dan mobil angkutan barang, karena semuanya mereka ada kegiatan. Yang selama ini mungkin pendapatannya Rp40 ribu sehari maka akan bertambah karena aktivitas mereka meningkat,” terangnya.
Safar juga menyampaikan program akan membuka ruang bagi investor yang ingin berinvestasi bisnis perdagangan ritel di Abdya seperti hadirnya Indomaret, Alfamart dan Alfamidi serta swalayan lainnya, sehingga swalayan di Abdya tidak hanya terbatas oleh pihak tertentu saja.
Dengan demikian, lanjut Safar produk-produk yang diproduksi oleh pelaku UMKM lokal di Abdya dapat ditampung di tempat tersebut minimal 30 – 40 persen baik di Indomaret, Alfamart, Alfamidi dan swalayan lainnya.
Amatan di lokasi, meski dalam suasana hujan, kegiatan yang dilaksanakan di lapangan bola voli Gampong Kepala Bandar itu dipadati ribuan pendukung Safaruddin-Zaman Akli.
Massa terlihat antusias menghadiri pertemuan silaturahmi dengan Paslon nomor urut 3 tersebut. Bahkan sebagian massa tetap bertahan di tengah hujan, karena sejumlah teratak yang didirikan panitia tak sanggup membendung massa yang terus berdatangan, sehingga massa meluber sampai ke luar lapangan.(*)