Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Agama, menggunakan kriteria visibilitas hilal MABIMS dalam menentukan awal bulan Kamariah, yang mensyaratkan ketinggian hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.

“Pada hari ini, 7 Juni 2024 yang bertepatan dengan 29 Zulqadah 1445 Hijriyah, telah masuk laporan dari para petugas rukyat di berbagai daerah di Indonesia yang melaporkan bahwa hilal terlihat di beberapa lokasi. Kementerian Agama telah melaksanakan rukyatul hilal di 114 lokasi di seluruh wilayah Indonesia,” tambahnya.

Sidang Isbat Awal Zulhijah 1445 H ini digelar di Auditorium HM Rasjidi Kantor Kemenag, dihadiri oleh Ketua Komisi VIII DPR RI Ashabul Kahfi, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Abdullah Jaidi, Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin, serta Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Noor Achmad.

Turut hadir pula perwakilan Mahkamah Agung, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Badan Informasi Geospasial (BIG), Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB), Planetarium Jakarta, pakar falak dari berbagai ormas Islam, pimpinan ormas Islam, serta duta besar negara sahabat.(*)