Blangpidie, Acehglobal – Petani Sawit di Desa Lhok Gayo, Kecamatan Babahrot, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) mendesak Polres setempat untuk segera turun tangan menangani maraknya kasus pencurian Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit yang terus berulang dan semakin meresahkan di daerah tersebut.
Pasalnya, pencurian yang terjadi pada Jumat malam (13/6) di kebun milik warga berinisial ES dan beberapa warga pemilik kebun lainnya di kawasan itu hanyalah satu dari rentetan aksi kriminal yang menimpa para petani di desa tersebut.
Para pelaku, yang kerap beraksi di malam hari menggunakan becak motor dan mobil, mencuri hasil panen warga tanpa ampun.
“Sudah cukup kami sabar. Sudah pernah kami laporkan ke Polsek, tapi sampai hari ini maling masih bebas keluar masuk kebun kami. Kami minta Polres Abdya turun langsung. Jangan tunggu ada korban lebih dulu,” ujar Nasri, tokoh pemuda desa Lhok Gayo dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (14/6/2025).
Ia menjelaskan, bahwa pencurian TBS ini telah menyebabkan kerugian besar bagi para petani yang hanya bergantung pada hasil sawit.
Beberapa warga, sebut dia, bahkan mulai mempertimbangkan untuk menjaga kebun dengan cara sendiri dengan membuat jebakan dan kontak babi, karena merasa tidak lagi mendapat perlindungan hukum yang memadai.
Menurut warga, Polres perlu mendata toke toke sawit untuk mendata langganan asal buah sawit yang ditampung dan juga perlu ada operasi khusus dari Polres Abdya, mengingat pencurian ini terjadi secara sistematis, terorganisir, dan sudah berlangsung lebih dari dua tahun tanpa adanya penindakan tegas.
“Kami tidak lagi percaya janji. Yang kami butuh sekarang adalah kehadiran polisi, bukan hanya laporan dan imbauan, kalau perlu tembak ditempat,” kata Nasri. (*)
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan ikuti saluran kami di Channel WhatsApp
Tinggalkan Balasan