Namun, ada juga beberapa komentar yang berpendapat bahwa kuliah itu memberikan kesempatan untuk memperoleh pengetahuan yang mendalam dalam bidang tertentu. Program studi yang terstruktur dan kurikulum yang dirancang dengan baik dapat membekali mahasiswa dengan pemahaman yang mendalam tentang subjek yang dipelajari. Selain itu, kuliah juga dapat mengembangkan keterampilan kritis, analitis, pemecahan masalah, dan komunikasi yang penting dalam dunia profesional. Kuliah bukan hanya tentang pengetahuan akademis, tetapi juga tentang pengembangan diri secara holistik.

Mahasiswa dapat mengasah keterampilan kepemimpinan, kerja tim, manajemen waktu, dan toleransi terhadap perbedaan. Mereka juga dapat mengalami tantangan dan menghadapi situasi yang memperluas pandangan dunia mereka.
Dari banyaknya komentar, penulis memberi pendapat bahwa penting atau tidaknya pendidikan tergantung dari niat dan usaha masing-masing. Nyatanya, sebagian orang melekukan pendidikan bukan untuk mencari kesuksesan secara fisik. Namun, agar bisa mendapatkan ilmu untuk tahu mana yang benar yang harus di lakukan dan mana yang salah yang harus ditinggalkan. Pendidikan tidak selamanya dipandang sebagai tools untuk hal-hal yang demikian.

Mereka yang kuliah dan berpikir bahwa “non scholae sed vitae discimus (kita belajar bukan untuk sekolah melainkan untuk hidup)” adalah mereka yang berpandangan bahwa pendidikan sebagai sebuah jembatan untuk bisa menggapai mimpinya, kaya tidak selamanya diartikan dengan materi, mungkin status sosial bisa menjadi salah satu alasan orang kuliah, on the otther hand mereka yang melakukan pendidikan tentu meiliki cara berpikir yang berbeda dengan orang yang tidak berpendidikan, namun hal ini tergantung dari kualitas hidup orang itu sendiri.