Keterlibatan masyarakat: Rukyat melibatkan masyarakat dalam proses penentuan awal Ramadhan.
Namun, metode rukyat juga memiliki beberapa kelemahan, di antaranya:
Ketergantungan cuaca: Rukyat sangat bergantung pada kondisi cuaca yang cerah.
Kesubjektifan: Rukyat dapat dipengaruhi oleh faktor penglihatan dan kondisi pengamat.
Potensi perbedaan: Rukyat dapat
menghasilkan perbedaan hasil di different lokasi.
Penentuan Awal Ramadhan di Indonesia
Di Indonesia, penentuan awal Ramadhan dilakukan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia dengan menggabungkan kedua metode, yaitu hisab dan rukyat.
Sidang Isbat, yang dihadiri oleh para ahli falak, organisasi Islam, dan pejabat pemerintah, akan diadakan untuk membahas hasil hisab dan rukyat.
Hasil sidang Isbat ini kemudian akan diputuskan sebagai awal Ramadhan yang resmi di Indonesia.
Penentuan awal Ramadhan dengan menggunakan dua metode, yaitu hisab dan rukyat, memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Penggabungan kedua metode ini diharapkan dapat menghasilkan hasil yang akurat dan diterima oleh semua pihak.(*)
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan ikuti saluran kami di Channel WhatsApp