“Jadi, ada dua hal yang harus dibedakan,” jelas Candra. Pertama, menolak mengusulkan nama AM merupakan sikap politik DPRA yang mengharapkan Aceh di pimpin oleh putra Aceh sendiri.
Kedua, saat anggota DPRA mengucapkan selamat pada AM merupakan sebuah keharusan bagi lembaga legislatif sebagai bentuk menghargai kedudukan Pj Gubernur dan Keputusan Presiden. “Jadi, tidak ada yang lucu dari tontonan itu,” cetusnya.
Candra berharap perihal penolakan dan mendukung AM selaku Pj Gubernur Aceh tak perlu terlalu dipolitisir, apalagi harus saling bermusuhan.
“Panggung politik bukan panggung bermusuhan. Berbeda itu pasti terjadi, tapi tidak harus memusuhi kita masyarakat yang sudah dewasa berpolitik, bukan anak anak lagi yang hanya melihat tanpa mau memahami,” pungkasnya.(*)
Editor: SSY
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan ikuti saluran kami di Channel WhatsApp