Blangpidie, Acehglobal – Cendekiawan Muslim Indonesia, Profesor Muhammad Quraish Shihab, mengupas makna mendalam di balik ucapan “Marhaban Ya Ramadhan”. Menurutnya, terdapat dua makna utama yang terkandung dalam kata “Marhaban”.

“Marhaban biasa diterjemahkan sebagai selamat datang. Tapi sebenarnya, kalau kita telusuri akar katanya, ada dua makna,” jelas Prof. Quraish, dikutip dari akun Instagramnya, Kamis (14/3/2024).

Makna pertama, kata Prof Quraish adalah hati yang lapang dan senang. Ia menjelaskan bahwa makna pertama dari “Marhaban” adalah “rahba”, yang berarti tempat yang luas.

Dalam konteks ini, tempat yang luas diartikan sebagai hati yang lapang dan senang dalam menyambut bulan Ramadhan.

Sehingga, ketika manusia mengucapkan ‘Marhaban Ya Ramadhan’, mereka mengucapkannya dengan penuh ketulusan hati dan kegembiraan. Jiwa dan perasaan mereka begitu lega dan lapang dalam menyambut bulan penuh berkah ini.

“Itu menggambarkan jiwa perasaan begitu lega dan lapang dalam menyambut bulan Ramadhan. Tidak kesal dan tidak menggerutu. Itu arti pertama,” terang tokoh kelahiran Rappang, Sulawesi Selatan itu.

Lebih lanjut, Prof. Quraish menjelaskan makna kedua dari “Marhaban”, yaitu “marhab”, yang berarti stasiun. Layaknya stasiun, Ramadhan merupakan tempat bagi umat Islam untuk mengambil bekal dan memperbaiki diri dalam perjalanan menuju Allah SWT.

“Tempat kendaraan mengambil bekal sekaligus memperbaiki bagian yang rusak,” paparnya.

“Oleh karena itu, ketika kita mengucapkan ‘Marhaban Ya Ramadhan’ dengan makna kedua ini, maknanya adalah ‘Wahai Ramadhan, selamat datang. Kami akan mengambil bekal dalam melanjutkan perjalanan menuju Allah dan kami akan memperbaiki bagian yang rusak dari hati kami’,” terang Prof. Quraish.