GLOBAL SUBULUSSALAM – Penyuluh Perkebunan Lapangan (PPL) dan para petani terpilih di Kota Subulussalam mendapat pelatihan Good Agricultural Practices (GAP) atau budidaya perkebunan yang baik dan tepat khususnya dibidang perkebunan kelapa sawit.

Pelatihan ini merupakan bentuk kerjasama Pemerintah Kota Subulussalam dengan mitra pembangunan yakni Earthworm Foundation (EF) dan Musim Mas, dalam rangka peningkatan pengetahuan terkait budidaya perkebunan kelapa sawit yang baik.

Wali Kota Subulussalam, Affan Alfian Bintang, dalam sambutannya mengatakan kelapa sawit merupakan komoditi unggulan dan penopang ekonomi sebagian besar masyarakat di Kota Subulussalam. Luas areal kebun sawit di Kota Subulussalam kurang lebih 30.813,8 hektar.

“Dari total luasan kebun kelapa sawit, sekitar 62 persen merupakan kebun sawit yang dimiliki oleh masyarakat atau seluas sekitar 19.000 hektar yang tersebar di 5 Kecamatan,” ujar Affan Alfian Bintang.

Berdasarkan pengamatan di lapangan, kondisi sawit masyarakat di Kota Subulussalam menghasilkan tandan buah segar (TBS) dalam setiap bulan berkisar 400 – 800 kg/hektar atau masih dibawah rata-rata produksi kg/hektar yang seharusnya.

Kecilnya produksi ini disebabkan banyak faktor salah satunya adalah pemahaman dan tata cara budidaya petani sawit yang masih perlu ditingkatkan. Situasi ini memerlukan peningkatan pengetahuan PPL terutama di bidang budidaya yang baik dan tepat.

“Untuk menyikapi situasi ini perlu adanya sebuah upaya untuk membantu para PPL supaya mampu berkontribusi dalam mengelola kebun kelapa sawit rakyat yang berkelanjutan khususnya tentang GAP,” kata Wali Kota.