Banda Aceh, Acehglobal — Plh. Sekda Aceh, Azwardi resmi membuka Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Nasional 2024 yang dilaksanakan di Aceh, di Balee Meuseraya Aceh (BMA), Selasa (8/10/2024).

Kegiatan tersebut dilaksanakan untuk meningkatkan kesadaran publik serta kesiapan masyarakat Indonesia dalam menghadapi berbagai jenis bencana.

Dalam sambutannya, Azwardi menegaskan bahwa momen itu sangat penting untuk membangun budaya siaga bencana di tengah masyarakat Aceh.

“Pengalaman pahit tsunami 2004 mengingatkan kita betapa dahsyatnya dampak bencana terhadap kehidupan. Kita harus terus belajar dari masa lalu dan memperkuat upaya pengurangan risiko bencana melalui program-program yang tepat sasaran,” kata Azwardi.

Acara Bulan PRB 2024 ini mencakup Pameran Kebencanaan yang menampilkan berbagai inovasi, teknologi, dan pendekatan terbaru dalam pengurangan risiko bencana. Melalui kegiatan ini, pemerintah ingin melibatkan masyarakat, terutama generasi muda, dalam memahami peran penting mereka dalam menciptakan komunitas yang tangguh dan siap menghadapi bencana.

“Pameran ini memberikan kesempatan bagi kita semua untuk belajar dan mengedukasi diri, sehingga tercipta sistem peringatan dini yang efektif serta respons cepat saat bencana terjadi,” lanjut Azwardi.

Dia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara teknologi, kebijakan, dan masyarakat untuk membangun kesiapan bencana yang lebih baik.

Atas nama Pemerintah Aceh, Azwardi menyampaikan apresiasi kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Badan Penanggulangan Bencana Aceh, serta berbagai lembaga swadaya masyarakat dan mitra yang telah berpartisipasi dalam acara ini.

Ia berharap acara ini dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat dan memperkuat komitmen bersama untuk menciptakan Indonesia yang lebih aman dan tangguh dalam menghadapi bencana.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBA, Teuku Nara Setia, menyatakan bahwa acara ini bertujuan untuk meningkatkan edukasi dan membangun kesadaran masyarakat mengenai risiko bencana yang dapat terjadi kapan saja.

Ia menyebutkan, penting untuk menjembatani antara masyarakat, praktisi, akademisi, dan pemangku kepentingan terkait penanggulangan bencana. “Dengan kolaborasi yang baik di antara semua pihak, diharapkan dapat tercipta sistem yang lebih efektif dalam menghadapi situasi darurat, sehingga masyarakat menjadi lebih siap dan tangguh,” ujar dia.

Nara Setia mengatakan, Pameran Kebencanaan itu merupakan langkah strategis dalam mendemonstrasikan inovasi dan teknologi terbaru dalam penanggulangan bencana.

Melalui pameran itu, masyarakat dapat melihat langsung berbagai upaya yang telah dilakukan dalam pengurangan risiko bencana, serta bagaimana mereka dapat berpartisipasi dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman.

Keterlibatan aktif masyarakat, terutama generasi muda, kata Nara Setia, sangat penting dalam membangun kesadaran dan kesiapsiagaan bencana, yang akan memberikan dampak positif bagi masa depan.

Usai pembukaan acara, Badan Nasional Penanggulangan Bencana dengan (BNPB) kemudian melakukan penandatanganan kerja sama antara BNPB dengan mitra kerja. Penandatanganan yang dilakukan oleh Sekretaris Utama BNPB, Rustian itu disaksikan langsung Plh Sekda Aceh.

Azwardi, bersama pejabat BNPB, juga meninjau stand-stand pameran, yang berada di lokasi acara. Dilaporkan jika ada puluhan stand mitra kerja BNPB, dan puluhan stand UMKM, di lokasi itu. (ip)