“Jika ditemukan ada penyimpangan, kami tidak akan segan-segan mengambil tindakan tegas,” kata Sunawardi dengan tegas.

Pj Bupati Abdya itu juga mengimbau masyarakat, terutama para petani, untuk ikut serta dalam mengawasi distribusi pupuk subsidi. Masyarakat diharapkan aktif melaporkan jika menemukan adanya pelanggaran, seperti penjualan pupuk ke luar daerah atau penyimpangan lainnya.

“Saya mengajak seluruh masyarakat, terutama para petani, untuk melaporkan jika ada penyimpangan dalam penyaluran pupuk subsidi. Kerjasama dari semua pihak sangat diperlukan untuk memastikan pupuk subsidi sampai ke tangan yang tepat,” ujarnya.

Penyaluran pupuk bersubsidi yang tepat sasaran diharapkan dapat mendukung program tanam padi serentak di lebih dari 8.000 hektar lahan yang tersebar di sembilan kecamatan. Program ini ditargetkan bisa berjalan dengan lancar, sehingga hasil panen tahun 2024 bisa melimpah.

“Kami berharap dengan penyaluran pupuk subsidi yang tepat, produksi padi di Abdya meningkat dan kita bisa mencapai target swasembada pangan,” pungkas Sunawardi.

Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Abdya mencatat bahwa alokasi pupuk subsidi dari pemerintah pusat untuk tahun 2024 mencakup 5.416 ton pupuk jenis Urea dan 3.275 ton pupuk jenis NPK. Kedua jenis pupuk ini akan disalurkan melalui distributor dengan HET yang telah ditetapkan, yakni Rp 2.250 per kilogram untuk Urea dan Rp 2.300 per kilogram untuk NPK. (*)