LHOKSUKON – Penjabat (Pj) Bupati Aceh Utara Dr. Drs. Mahyuzar, M.Si., didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Utara Jamaluddin, SSos., MPd., meninjau pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) di SMP Negeri 1 Syamtalira Bayu dan SMP Negeri 1 Samudera, Senin (18/9/2023).

Dalam kunjungannya, Mahyuzar disambut langsung oleh Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Syamtalira Bayu Yusmadi, SPd.I., MAP., dan Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Samudera Ilyas, SE., beserta sejumlah guru dan tenaga kependidikan setempat.

Kepada Mahyuzar, Yusmadi melaporkan jumlah siswa yang mengikuti ANBK di SMP Negeri 1 Syamtalira Bayu sebanyak 45 orang, sedangkan di SMP Negeri 1 Samudera sebanyak 51 orang.

Pelaksanaan ANBK tersebut dibagi dalam dua sesi, dengan setiap sesi masing-masing 23 orang dan 22 orang. Hal itu dilakukan sesuai dengan jumlah fasilitas komputer yang tersedia dan terkoneksi dengan internet.

Pj bupati Mahyuzar berharap pelaksanaan ANBK di Aceh Utara berlangsung lancar dan semua siswa bisa menjawab dengan baik. Ia juga berharap hasil ANBK dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolah dan di Kabupaten Aceh Utara secara keseluruhan.

“Mudah-mudahan ANBK tahun 2023 ini bisa berjalan dengan lancar dan semua siswa kita di Aceh Utara bisa menjawab dengan baik,” ungkap Mahyuzar.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Utara Dr. A. Murtala, M.Si., juga melakukan tinjauan pelaksanaan ANBK di wilayah barat Aceh Utara, yakni di SMP Negeri 1 Dewantara dan SMP Negeri 8 Sawang.

Secara terpisah, Murtala mengatakan pelaksanaan ANBK di Aceh Utara berlangsung lancar, baik di sekolah-sekolah kawasan perkotaan maupun di sekolah yang agak pedalaman. Rata-rata sekolah sudah memiliki laboratorium komputer dan terkoneksi internet sehingga sangat mendukung kelancaran pelaksanaan ANBK.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Utara Jamaluddin mengatakan dengan adanya kunjungan Pj Bupati dan Sekda ke sekolah-sekolah yang sedang melaksanakan ANBK diharapkan dapat mendorong semangat dan motivasi bagi siswa maupun para guru.

“Kita harapkan anak didik bisa menjawab soal sesuai yang diketahui, ini nantinya hasilnya akan menjadi rapot sekolah dan kemudian menjadi rapot kabupaten dalam pembangunan pendidikan,” ungkapnya.(*)

Editor: Salman