Banda Aceh, Acehglobal — Polda Aceh mengerahkan sebanyak 1.143 personel bawah kendali operasi (BKO) ke 14 polres jajaran untuk mendukung pengamanan pemungutan suara Pilkada 2024 di provinsi ujung barat Indonesia tersebut.
Kapolda Aceh, Irjen. Pol. Achmad Kartiko, S.I.K., M.H., mengatakan, Polda Aceh bersama jajaran siap mengamankan tahapan pemungutan suara pilkada yang dilaksanakan pada 27 November 2024.
“Polda Aceh dan jajaran siap mengamankan pemungutan suara Pilkada 2024. Polda Aceh mengerahkan sebanyak 1.143 personel untuk mendukung 14 polres dalam mengamankan tempat pemungutan suara,” ujar Irjen. Pol. Achmad, Senin (25/11).
Ia menyebutkan, pengamanan Pilkada 2024 merupakan pelaksanaan dari Operasi Mantap Praja Seulawah 2024. Selama ini, operasi tersebut terlaksana dengan baik, sehingga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat di Provinsi Aceh tetap berjalan kondusif.
Ia mengatakan, pilkada merupakan momentum penting bagi demokrasi masyarakat. Knel BKO keamanan dan ketertiban selama proses tahapan pemungutan suara menjadi prioritas utama agar masyarakat dapat menyalurkan hak suaranya secara langsung, umum, bebas dan rahasia.
Oleh karena itu, pengamanan di seluruh tempat pemungutan suara (TPS) menjadi krusial. Di mana personel Polri bukan hanya bertugas untuk menjaga ketertiban, tetapi juga untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat.
“Kami mengingatkan personel BKO ke polres jajaran untuk mengamankan TPS agar senantiasa menjaga kesehatan sebagai prioritas utama dan keselamatan diri, tetap waspada, dan selalu berkoordinasi jika menemui kesulitan di lapangan,” terangnya.
Jenderal bintang dua tersebut juga mengimbau seluruh personel BKO melaksanakan tugas pengamanan dengan penuh dedikasi dan semangat untuk menjaga kepercayaan publik terhadap institusi Polri.
“Personel BKO yang dikirim ke polres jajaran adalah cerminan dari Polda Aceh. Mudah-mudahan segala upaya yang dilakukan ini mendapatkan hasil yang terbaik untuk kemajuan demokrasi, khususnya di Provinsi Aceh,” tegasnya.
Ia mengingatkan, seluruh personel Polri di Provinsi Aceh untuk tetap menjaga netralitas, tidak melakukan intimidasi, serta jangan sekali kali mencoreng nama baik institusi dengan perbuatan menyimpang.
Personel juga diminta bertindak profesional, baik dalam komunikasi dengan masyarakat maupun dalam pelaksanaan tugas. Sebab, kehadiran polisi untuk menjamin dan memberikan rasa aman pada tahapan pemungutan suara di TPS, kata Achmad Kartiko.
“Junjung tinggi integritas, dan pastikan bahwa tugas menjadi ladang ibadah bagi kita semua. Terakhir, tetap koordinasi komunikasi serta bersinergi yang baik antara satuan-satuan tugas, sehingga pelaksanaan tugas berjalan dengan lancar,” jelasnya.
Sebelumnya, Komisi Independen Pemilihan (KIP) Provinsi Aceh menetapkan jumlah tempat pemungutan suara (TPS) pada Pilkada 2024 tersebar di 9.702 tempat di 23 kabupaten kota, 290 kecamatan, dan 6.499 desa.
Jumlah TPS tersebut mengacu kepada jumlah pemilih. Jumlah pemilih sementara pada pilkada di Provinsi Aceh sebanyak 3,76 juta lebih, terdiri 1,84 juta pemilih laki-laki dan 1,91 juta pemilih perempuan.
Pilkada di Provinsi Aceh digelar serentak antara pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh dengan pemilihan 18 bupati dan wakil bupati serta lima pemilihan wali kota dan wakil wali kota.
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh diikuti dua pasangan calon, yakni Bustami Hamzah dan M Fadhil Rahmi serta Muzakir Manaf dan Fadhullah. Pemilihan tersebut dijadwalkan pada 27 November 2024.(*)
Simak berita dan artikel lainnya di Google News