Bulan ini adalah momen yang tepat untuk memperbaiki hubungan dengan orang lain. Mulai dari keluarga, teman, hingga orang-orang di sekitar kita. Cinta dalam Ramadhan bukan hanya soal memberi makanan berbuka, tetapi juga memberi senyuman, perhatian, dan doa kepada sesama.
Ramadhan: Lebih dari Sekadar Lapar dan Haus
Puasa itu bukan sekadar menahan lapar dan haus. Ini tentang menahan emosi, menahan godaan, dan menahan diri dari hal-hal yang bisa menjauhkan kita dari Allah. Inilah cara kita menunjukkan cinta sejati—dengan mengutamakan Allah di atas segala hal.
Bulan Ramadhan juga memberikan kita kesempatan untuk membangun kebiasaan yang lebih baik. Setiap kali kita menahan diri, setiap kali kita beribadah dengan tulus, kita sedang melatih diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik, lebih sabar, dan lebih penuh kasih. Keberkahan Ramadhan itu tidak hanya terasa di bulan ini saja, tapi bisa berlanjut hingga seterusnya, selama kita menjaga semangatnya.
Hidupkan Ramadhan dengan Semangat Cinta
Jadi, Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk menjalani hidup dengan penuh cinta dan keberkahan. Bulan ini adalah kesempatan emas untuk mengubah diri, memperbaiki hubungan dengan Allah dan sesama, serta menumbuhkan rasa cinta yang lebih dalam kepada kehidupan. Jangan biarkan Ramadhan berlalu begitu saja tanpa memberi makna.
Mari jadikan Ramadhan ini lebih dari sekadar rutinitas. Isi setiap harinya dengan cinta, dengan keberkahan, dan dengan amal ibadah yang bisa membawa kita lebih dekat kepada Allah. Cintailah diri kita, cintailah sesama, dan yang paling penting, cintailah Allah dengan segenap hati. Dengan begitu, keberkahan yang kita terima akan melimpah, baik di dunia maupun di akhirat.***
Penulis adalah Kepala KUA Susoh dan Ketua PC APRI Kabupaten Aceh Barat Daya.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan ikuti saluran kami di Channel WhatsApp
Tinggalkan Balasan