Blangpidie, Acehglobal – Ratusan batang kelapa sawit dan puluhan pohon kelapa milik warga di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) dirusak oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Aksi perusakan yang terjadi di Desa Lama Tuha, Kecamatan Kuala Batee ini menuai kecaman keras dari Yayasan Lembaga Hukum Advokasi Keadilan Aceh (YLBH-AKA) Distrik Abdya.
Direktur YLBH-AKA Abdya, Rahmat, menilai tindakan tersebut sebagai perbuatan melawan hukum yang merugikan rakyat kecil dan harus segera ditindaklanjuti. Ia meminta aparat penegak hukum (APH) setempat turun tangan dan menindak tegas para pelaku.
“Kita meminta kepada pihak penegak hukum Aceh Barat Daya untuk menindak tegas terhadap perbuatan manusia atau oknum yang tidak bertanggung jawab ini,” ujar Rahmat kepada Aceh Global News.com, Jumat (13/6/2025).
Menurut Rahmat, pihaknya telah menerima laporan dari warga terkait kejadian tersebut. Dari hasil investigasi awal, sebanyak 326 batang kelapa sawit dan 66 batang pohon kelapa ditebangi secara brutal menggunakan parang dan mesin senso.
“Pihak masyarakat sudah melaporkan kasus ini kepada kami. Ini jelas perbuatan melawan hukum dan sangat merugikan masyarakat,” tambahnya.
Perusakan itu berdampak besar bagi para petani yang telah merawat tanaman mereka selama bertahun-tahun. Salah satu korban, Edin Syaputra atau akrab disapa Bang Yong, mengaku sangat terpukul atas kejadian ini.
“Saya benar-benar kecewa. Tanaman ini kami rawat kurang lebih 1,5 tahun, tapi ditebangi begitu saja,” kata Edin dengan raut wajah sedih saat ditemui wartawan.
Ia memperkirakan kerugian yang dialaminya mencapai Rp163 juta, dengan asumsi satu batang sawit bernilai sekitar Rp500 ribu. Selain Edin, korban lainnya yakni Boihi, warga Desa Alue Ramboet, yang kehilangan sekitar 30 batang sawit, dan Faisal, warga Blang Raja, yang mengaku 25 batang sawit miliknya turut dirusak.
Rahmat menegaskan, YLBH-AKA Abdya akan menempuh jalur hukum untuk memastikan pelaku dihukum sesuai dengan undang-undang. Ia juga mengingatkan bahwa kasus ini bisa memicu konflik sosial di tengah masyarakat jika tidak segera ditangani.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan ikuti saluran kami di Channel WhatsApp
Tinggalkan Balasan