Blangpidie, Acehglobal – Gelombang penolakan terhadap permainan Domino dijadikan sebagai salah satu Cabang Olahraga (Cabor) yang akan bernaung dibawah Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Aceh, terus mengalir di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya).
Kini, suara penolakan datang dari Pimpinan Cabang Rabithah Thaliban Aceh (RTA) Kabupaten Abdya.
Dalam keterangannya, Rabu (24/9/2024), Ketua PC RTA Abdya, Tgk Rahmat Quseiri menolak tegas rencana menjadikan permainan domino sebagai salah satu cabang olahraga (cabor) di bawah naungan KONI Aceh.
“Kami menolak dengan tegas menjadikan domino sebagai cabang olahraga resmi di Aceh. Permainan ini secara kultural di masyarakat sudah sangat lekat dengan praktik perjudian,” kata Tgk Rahmat Quseiri.
Tgk Rahmat menjelaskan, penolakan tersebut bukan ditujukan kepada individu atau kelompok tertentu, melainkan murni berdasarkan pertimbangan agama, budaya, dan kondisi sosial masyarakat Aceh.
“Daerah kita bersyariat Islam, jangan permainan domino itu dilegalkan di daerah kita. Apabila dilegalkan, maka akan memberi pengaruh buruk terhadap generasi muda Aceh,” ujarnya.
Menurutnya, masyarakat masih sulit memisahkan domino dari unsur maisir (judi). Jika olahraga ini dilegalkan, dikhawatirkan akan membuka ruang pembenaran terhadap praktik perjudian yang jelas dilarang dalam Qanun Syariat Islam di Aceh.
“Aceh memiliki identitas khusus sebagai daerah yang menerapkan Syariat Islam secara formal. Oleh karena itu, setiap kebijakan terkait olahraga maupun kebudayaan seharusnya sejalan dengan nilai-nilai islami, serta kearifan lokal,” tegasnya.
Lebih lanjut, Rahmat juga mengingatkan bahwa Qanun Nomor 6 Tahun 2014 tentang Hukum Jinayat secara jelas melarang praktik maisir. Meski ada klaim bahwa domino dapat dijadikan sebagai olahraga adu strategi, namun kenyataan di lapangan justru berbeda.
“Citra domino di mata masyarakat Aceh tetap melekat dengan judi. Legalisasi sebagai olahraga justru bisa menjadi pintu masuk normalisasi praktik yang bertentangan dengan syariat,” katanya.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan ikuti saluran kami di Channel WhatsApp
Tinggalkan Balasan