MEULABOH – Dayah Ruhul Qurani menghadiri peringatan 12 Tahun Gempa dan Tsunami Jepang di Balai Arsip Statis dan Tsunami (BAST) Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Bakoi, Aceh Besar, Minggu (12/3/2022).
Acara ini terselenggara atas kerjasama antara komunitas yang tergabung dalam Aceh Coummunity Consortium For Japan 311 dengan BAST mengangkat tema “Arsip Kebencanaan Sebagai Rekam Jejak Persahabatan Dunia,” dan dihadiri oleh Konsulat Jendral Jepang Bapak Takonai Susumu.
Konsulat Jendral Jepang di Medan, Takonai Susumu menghaturkan ungkapan terimakasih atas niat tulus dan ikhlas dari seluruh pihak yang terlibat dalam acara tersebut, seperti BAST, komunitas Konsorsium 311 untuk Jepang, OIA Universitas Syiah Kuala, Yayasan Aceh Japan Community Art, Kougetsu School Association, Ceudah AFS Aceh dan sebagainya.
“Meskipun masyarakat Jepang telah berupaya untuk mengantisipasi becana alam, namun kami tidak bisa menghindarinya. Aceh juga pernah mengalami penderitaan yang sama,” tuturnya.
“Saya pernah mendampingi perdana menteri Jepang Junichiro Koizumi dalam kunjungan ke Aceh tahun 2005 dan saya melihat pemandangan yang sama seperti yang terjadi di Jepang,” tambahnya.
Secara terpisah, Ketua Panitia Teuku Panglima Suboh mengatakan, pihaknya memilih ANRI sebagai tempat peringatan Tsunami Jepang tersebut, karena menyimpan dokumen-dokumen bencana Tsunami Aceh.
“Sehingga mengingatkan kembali Tsunami Aceh 19 tahun yang lalu. Dokumen ini sangat bermanfaaat bagi generasi masa depan Aceh dan dunia,” ujarnya.
Sementara Kepala ANRI Drs. Imam Gunarto, M. Hum dalam sambutannya secara daring mengatakan peristiwa Tsunami Jepang sangat penting diperingati. Dia berharap ANRI berperan maksimal dalam memberikan kewaspadaan bencana bagi masyarakat Indonesia dan dunia.
“Karena ancaman seperti yang terjadi di Turki juga berpotensi terjadi di Indonesia, Jepang juga demikian, karena patahan-patahan bumi itu juga banyak di Indonesia. Melalui arsip kita bisa saling belajar, saling melengkapi dan saling menyempurnakan satu sama lain,” jelasnya.
Sementara itu, Ust. Muhammad Yasin Jumadi, Lc kepada awak media mengatakan, acara seperti ini sangat bagus untuk pengetahuan generasi masa depan karena masyarakat tidak banyak yang tahu, maka pada waktu bencana Tsunami Aceh lalu banyak korban.
“Pada perayaan tsunami kedepan Ruhul Qurani Islamic Boarding Shchool Insya Allah siap menjadi tuan rumah dan tentunya dengan bekerjama sama dengan seluruh pihak terkait, terutama sahabat Aceh Jepang,” imbuhnya.
Ust. Yasin juga berharap, agar peringatan Tsunami Aceh ke 20 pada tahun 2023 nanti bisa diselenggarakan di Aceh Barat, Melaboh.
“Hal ini karena Meulaboh merupakan salah satu kota yang paling parah kerusakannya akibat gempa dan Tsunami tahun 2004 silam,” pungkasnya. (*)
Editor : Salman