Halimah mengatakan, dokter mendiagnosa anaknya menderita komplikasi pada hampir seluruh organ tubuh. Sehingga, sehari-hari ibunya hanya memberi susu sebagai asupan makanannya.

“Kalau tidak ada uang terkadang anak saya hanya saya berikan susu kotak yang dijual di kios seharga tiga ribuan. Bahkan, tak jarang saya berikan tepung beras yang dicampur air sebagai pengganti susu,” ujar sosok perempuan tegar yang selalu tabah merawat Husnul asal Kalimantan tersebut.

Ia dan suaminya, Sukardy bertemu di Malaysia saat keduanya menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Saat melahirkan anak pertama tahun 2007, Sukardy mengajak Halimah pulang ke Aceh.

Kemudian, setelah anak ketiganya Husnul Qatimah lahir sekitar tahun 2012 lalu, sang suami berpamitan mencari pekerjaan ke Banda Aceh. Setelah itu, hingga sekarang suami tak kunjung kembali. Ketika suaminya pergi, Husnul masih berusia 3 bulan. Kini sang anak sudah berusia 9 tahun.

Selama ini, ujar Halimah, untuk bertahan hidup dan menafkahi anak-anaknya, ia bekerja seorang diri sebagai buruh cuci dan membersihkan rumah warga sekitar.

Selain merawat Husnul, Halimah juga tinggal bersama kedua anak laki-lakinya, yaitu Irfan Gunawan (15) dan Rahmat Danil (13). Keduanya masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP). (*)