Siput mata lembu (Turbo argyrostoma) adalah sejenis siput yang menempel di terumbu karang yang banyak terdapat di pantai pesisir Aceh Selatan. Masyarakat lokal disini menyebutnya dengan sebutan Lolak.

Sejak jaman dulu Lolak ini memamg sudah dikonsumsi oleh penduduk lokal yang mendiami sepanjang pantai dengan olahan tradisional. Sama dengan jenis seafood lainnya masyarakat setempat mengolahnya untuk dijadikan makanan baik yang langsung dimasak dengan bumbu gulai atau juga dimakan dengan sambal.

Waktu terus berjalan Siput mata lembu atau yang lebih dikenal disini dengan Lolak juga digemari oleh anak anak muda untuk dijadikan olahan bersama masakan Mie Instant. Baru di akhir tahun 2021 atau awal tahun 2022, siput mata lembu ini jadi kuliner tranding di Aceh Selatan dengan nama lokalnya “Sate Lolak”.

Lolak ini direbus dan kemudian dibakar seperti sate pada umumnya. Lalu ditambah bumbu sate kacang jadilah “Sate Lolak” dengan pilihan rasa pedasnya yang berbeda beda tergantung selera kita.

Sate Lolak ini juga dapat disebutkan sebagai Kuliner Tradisional berbahan dasar Lolak atau Siput mata lembu. Karena Lolak ini memang sudah dikonsumsi oleh penduduk pesisir Aceh Selatan sejak jaman dulu, cuma cara penyajiannya sekarang yang sudah sedikit modrn mengikuti perkembangan zaman.

Viralnya Kuliner Sate Lolak ini semakin menjadikan Aceh Selatan sebagai salah satu Kabupaten di Aceh yang kaya akan Kuliner Tradisionalnya. Makanan tradisional yang disajikan dengan suguhan kekinian ini mudah kita dapatkan disemua Cafe yang berada di Desa Lhok Rukam, Kecamatan Tapaktuan, Aceh Selatan.

Cafe cafe yang terdapat di sekeliling pelabuhan tambatan bot dan perahu nelayan ini semakin menghidupkan suasana sore dan malam hari di Desa Lhok Rukam. Sehingga desa ini akan semakin menempatkan dirinya sebagai salah satu Desa tujuan wisata yang ada di Aceh Selatan.

Desa Lhok Rukam yang berbatasan langsung dengan Samudra Hindia, dan diapit oleh gunung disisi kiri dan kanan serta jalan guliran naga disisi belakang. Desa ini memang sejak dulu sudah terkenal dengan keindahannya, disini pernah tumbuh pohon kelapa dengan tiga cabang atau masayarakat setempat menyebutnya Ketibang (Kelapa Tiga Cabang).

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan ikuti saluran kami di Channel WhatsApp