“Orang tua mulai memberikan contoh bahwa sepatu sekolah diletakkan di tempatnya. Begitu selanjutnya setiap hari. Tapi harus satu-satu jangan gegabah ingin semuanya nanti konsentrasi anak menjadi buyar,” kata Rulia.

“Selesai dengan urusan sepatu lanjut dengan pakaian. Ketika pulang sekolah maka baju, celana atau rok digantung ditempatnya. Begitu selanjutnya diingatkan setiap harinya,” jelasnya.

Selanjutnya, Rulia Hanifah juga menjelaskan bahwa usia 0-5 tahun itu usia emas anak dimana otak berkembang sebesar 50% dan usia 5-8 tahun otak anak berkembang sebesar 80%.

“Didiklah anak-anak dengan kasih sayang, partisipatif dan lainnya agar mereka cerdas, percaya diri dan sebagainya. Kalau marah sewajarnya bukan menghardik apalagi mencaci sehingga menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak,” pesannya.

“Bagaimana kesannya terhadap acara seminar parenting dengan pemateri Rulia Hanifah?” tanya Taufik Hidayat Harahap, S.HI., M.Ag yang menjadi moderator di akhir seminar parenting kepada peserta.

“Sangat luar biasa dan sangat bermanfaat,” sahut peserta dengan nada kompak.

“Harapan kita semoga acara seperti ini ke depannya dapat menjadi kegiatan yang didanai oleh dana desa mengingat pentingnya parenting ini untuk memberikan edukasi dan pencerahan tentang pentingnya pengasuhan yang baik dan benar sejak dini demi terciptanya generasi yang cerdas, kreatif dan terpenting Sholih dan Sholihah,” ucap Taufik.

Acara ini turut dihadiri oleh Ketua Yayasan Al-Ishlah STAI Tapaktuan Nasih Gani, SH, Dosen dan karyawan STAI Tapaktuan.(*)

Editor: Salman

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan ikuti saluran kami di Channel WhatsApp