“Sedangkan untuk santunan santri mondok di luar daerah Abdya (asnaf Ibnu sabil) berjumlah 128 orang dengan total penyaluran zakat Rp 64.000.000,” sambung Wahyudi.
Pada 2022 lalu juga, dari zakat Baitul Mal Abdya menyalurkan bantuan kepada 28 orang muallaf (asnaf muallaf) dengan jumlah total Rp 42 juta. Para muallaf menerima uang santunan senilai Rp 1,5 juta per jiwa.
“Dan yang terakhir adalah penyaluran dana infak, berupa santunan untuk 1.000 anak yatim dengan total realisasi Rp 600 juta. Masing-masing anak yatim menerima Rp 600 ribu/orang,” papar Wahyudi.
Selanjutnya, adalah kegiatan sosialisasi zakat, infaq dan shadaqah (ZIS) melalui khutbah Jum’at juga menggunakan dana infak sejumlah Rp 18 juta. Kegiatan ini Baitul Mal mengerahkan puluhan khatib di Abdya untuk mensosialisasikan kepada masyarakat tentang kewajiban membayar zakat dan pentingnya menyisihkan sedikit harta mereka dalam bentuk infaq dan shadaqah untuk diberikan bagi mustahik yang berhak menerima.
“Selain itu, dana ZIS di Baitul Mal Abdya juga disisihkan untuk asnaf Amil dan untuk program-program kegiatan lain,” terangnya.
Atas telah tuntasnya penyaluran dana ZIS tahun 2022, Wahyudi menyampaikan ucapan terimakasih kepada Pemkab Abdya yang telah mensupport kinerja Baitul Mal sehingga bisa menjadi lembaga amil yang diberikan kepercayaan dalam mengelola dana zakat, infak dan shadaqah.
“Terimakasih juga kepada rekan-rekan anggota badan (komisioner), kepala sekretariat dan seluruh staf Baitul Mal Abdya, serta kepada seluruh UPZIS di SKPK atas kerjasama yang baik di tahun 2022. Semoga di tahun ini kita terus solid dan berbenah demi kesejahteraan ummat,” ucapnya.