Pasukan Israel juga mengambil alih perbatasan Rafah dengan Mesir, yang semakin memperlambat pengiriman bantuan bagi 2,3 juta penduduk Gaza.

Awal pekan ini, badan pengungsi PBB untuk Palestina (UNRWA) mengumumkan akan menghentikan distribusi makanan di Rafah, dengan alasan kurangnya pasokan dan kurangnya keamanan di kota padat penduduk tersebut.

Kepala kemanusiaan PBB, Martin Griffiths, mengatakan bahwa situasi di Gaza telah mencapai “momen kejelasan” dan mendesak untuk mengakhiri bencana kelaparan dan kekerasan di sana

“Pada saat masyarakat Gaza menghadapi bencana kelaparan… sangatlah penting untuk mengindahkan seruan yang dibuat selama tujuh bulan terakhir: Bebaskan para sandera. Setujui gencatan senjata. Akhiri mimpi buruk ini,” ungkap Martin sebagaimana dikutip Al-Jazeera, Jumat (24/5/2024).(*)

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan ikuti saluran kami di Channel WhatsApp