“Rumah sakit tidak mampu merawat pasien yang masuk karena pengepungan yang terus menerus. Beberapa pasien dan bayi prematur masih berada di dalam rumah sakit,” kata Abu Safiya.

Abu Safiya menambahkan, dirinya telah menghubungi Palang Merah dan UNICEF, tetapi belum mendapatkan jaminan apapun untuk mengakhiri pengepungan terhadap rumah sakit tersebut.

Sementara itu, quadcopter Israel juga menembaki warga Palestina yang berkumpul di Wadi Gaza, menewaskan sedikitnya enam orang,” menurut Mahmoud dari Al Jazeera.

Warga Palestina yang sangat membutuhkan bantuan sering berkumpul di Wadi Gaza untuk mencoba menjangkau truk bantuan yang datang dari dermaga terapung dekat Kota Gaza.

Sebagian dari dermaga terapung yang dibangun oleh AS telah tersapu air, menurut video yang dibagikan di media sosial pada hari Sabtu.

Serangan Israel di Gaza Tengah

Di Gaza tengah, sebuah serangan udara terhadap gedung apartemen di kamp pengungsi Nuseirat menewaskan sedikitnya empat orang.

Pasukan Israel juga mengambil alih perbatasan Rafah dengan Mesir, yang semakin memperlambat pengiriman bantuan bagi 2,3 juta penduduk Gaza.

Awal pekan ini, badan pengungsi PBB untuk Palestina (UNRWA) mengumumkan akan menghentikan distribusi makanan di Rafah, dengan alasan kurangnya pasokan dan kurangnya keamanan di kota padat penduduk tersebut.

Kepala kemanusiaan PBB, Martin Griffiths, mengatakan bahwa situasi di Gaza telah mencapai “momen kejelasan” dan mendesak untuk mengakhiri bencana kelaparan dan kekerasan di sana

“Pada saat masyarakat Gaza menghadapi bencana kelaparan… sangatlah penting untuk mengindahkan seruan yang dibuat selama tujuh bulan terakhir: Bebaskan para sandera. Setujui gencatan senjata. Akhiri mimpi buruk ini,” ungkap Martin sebagaimana dikutip Al-Jazeera, Jumat (24/5/2024).(*)