Dalam tausiyahnya, Ustaz Al Amin menceritakan sebuah kisah inspiratif tentang seorang ibu yang memiliki dua putra. Putra pertama meninggal dunia, dan ketika jenazahnya dikuburkan, penggali kubur melihat taman surga di dalam liang lahatnya. Hal yang sama terjadi saat putra keduanya meninggal dunia.
Sang penggali kubur, yang merasa heran, bertanya kepada ibu tersebut tentang amalan kedua anaknya. Ibu itu menjawab bahwa putra pertamanya menghabiskan hidupnya untuk menuntut ilmu, sedangkan putra keduanya bekerja mencari nafkah untuk membantu saudara yang sedang menempuh pendidikan.
“Keduanya mendapat tempat di surga meskipun melakukan amal yang berbeda. Ini menunjukkan bahwa Allah SWT memberikan ganjaran yang sama bagi siapa saja yang berbuat kebaikan dengan ikhlas,” jelas Ustaz Al Amin.
Dalam kesempatan itu, Ustaz Al Amin juga mengingatkan para orang tua untuk mengajarkan kebaikan kepada anak-anak mereka, termasuk membiasakan mereka pergi ke masjid. Jika anak-anak berisik di masjid, ia menekankan agar mereka tidak dimarahi, melainkan dibimbing dengan cara yang baik.
“Jadikan masjid tempat atau contoh pendidikan pertama. Pendekatannya adalah kasih sayang, pendidikan atau pendekatan karakter pada generasi berikutnya penting dipupuk. Malah oleh masjid boleh memberikan fasilitas yang lebih untuk pendidikan di masjid ini. Kalau di ditempat lain pendekatan beasiswa. Ini penting pendekatan fasilitas yang menunjang untuk generasi agar anak-anak mencintai masjid dan menunjang peningkatan pemahaman keimanannya,” pesannya.
Lebih lanjut, Ustaz Al Amin mengajak seluruh umat Islam untuk berpartisipasi dalam kebaikan sosial, terutama selama Ramadhan.
“Ramadhan bukan hanya tentang ibadah pribadi, tetapi juga tentang kepedulian sosial. Mari kita manfaatkan bulan ini dengan memperbanyak amal shalih dan berbagi kebahagiaan dengan sesama,” pungkasnya. (*)
Simak berita dan artikel lainnya di Google News
Tinggalkan Balasan