Lebih jauh, Safaruddin menyoroti pentingnya peran guru dalam peningkatan kualitas SDM. Ia berharap para guru tidak hanya mengajar, tapi juga mencintai profesi ini sebagai ladang ibadah dan pembangunan.
“Kualitas pendidikan akan menentukan masa depan Abdya. Saya ingin tahun depan kita masuk 10 besar SDM terbaik di Aceh,” harapnya.
Di hadapan para guru, Bupati juga menyampaikan bahwa pihaknya bersama wakil bupati tengah menggalakkan gerakan salat berjamaah Zuhur dan Asar di lingkungan perkantoran, termasuk di sekolah-sekolah. Ia meminta agar seluruh aktivitas dihentikan sementara saat azan berkumandang.
“Kita ingin suasana pendidikan diisi dengan keberkahan. Jika ada masjid atau musala, segera ke sana saat adzan berkumandang. Ini bukan sekadar rutinitas, tetapi bagian dari membentuk karakter siswa dan tenaga pendidik yang taat beragama,” ujarnya.
Safaruddin turut mengingatkan agar para ASN, khususnya guru PPPK, memahami kondisi keuangan daerah dan tidak terlibat dalam aktivitas politik menjelang Pilkada 2029.
“Saya tidak ingin SK yang saya tanda tangani hari ini dijadikan alat kampanye atau menjadi buzzer politik siapa pun. Tugas utama kita adalah melayani masyarakat dan membangun Abdya, bukan berpolitik praktis,” tegasnya.
Di akhir sambutannya, Safaruddin memaparkan sejumlah capaian dan program yang telah dijalankan, mulai dari kerja sama dengan Kementerian Pendidikan, revitalisasi sekolah, hingga bantuan alat pertanian dari pemerintah pusat.
“Tugas kita bersama adalah memperbaiki kualitas pendidikan dan menurunkan angka kemiskinan yang saat ini masih 15,43%. Saya sudah berikan PR kepada dinas terkait untuk mengejar target ini,” ungkapnya.
“Saya ingin membuktikan bahwa kepemimpinan anak muda bisa membawa kemajuan. Abdya harus bangkit, baik dari sisi pendidikan, pertanian, maupun pengentasan kemiskinan,” pungkas Safaruddin. (*)
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan ikuti saluran kami di Channel WhatsApp
Tinggalkan Balasan