Blangpidie, Acehglobal — Menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak yang akan digelar pada 27 November 2024, Pembina Pondok Pesantren (Ponpes) Dayah Khazanatul Hikam, Kuta Tinggi, Kecamatan Blangpidie, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Tgk. Hirman MY, S.Pd.I, mengingatkan pentingnya memilih pemimpin yang memiliki rekam jejak positif dalam membangun daerah dan sesuai dengan nilai-nilai Islam.

Ia mengatakan seorang pemimpin harus memenuhi kriteria yang sesuai dengan syariat Islam, seperti sidiq (jujur), amanah, tabliq (cerdas), adil, dan bertakwa kepada Allah SWT.

“Pemimpin adalah amanah besar. Allah SWT memerintahkan kita untuk memilih pemimpin yang akan membawa kita ke jalan yang benar, bukan yang hanya mengejar kepentingan duniawi,” ujar Tgk. Hirman, Senin (25/11) di Blangpidie.

Menurutnya, menjelang Pilkada 2024 ini, tentunya masyarakat akan dihadapkan pada pilihan calon kepala daerah mana yang layak untuk menjadi pemimpin, baik Calon Gubernur-Wakil, maupun Calon Bupati-wakil dan Walikota-Wakil.

Dalam menentukan pemimpin tersebut, Tgk Hirman mengutip sejumlah nasehat dari sejumlah tokoh dunia, diantaranya Ali bin Abi Thalib Ra.

“Dari Ali bin Abi Thalib Ra, berpesan bahwa Kezhaliman akan terus ada, bukan karena banyaknya orang-orang jahat, tapi karena diamnya orang-orang baik,” ungkapnya.

Sementara nasehat dari Syaikh Yusuf Qardhawi (Ketua Asosiasi Internasional Cendekiawan Muslim), menyebut bahwa setidaknya ada 3 cara dalam mempertimbangkan pilihan untuk memilih pemimpin diantaranya, jika semuanya baik, pilihlah yang paling banyak kebaikannya.

“Ini maknanya adalah ketika semua calon pemimpin itu baik, maka cari lah calon pemimpin yang dimasa sebelumnya ia pernah menjabat memiliki rekam jejak yang nyata dari sisi pembangunan dan juga memberikan manfaat kepada kita masyarakat Abdya,” jelas Tgk. Hirman.

Yang kedua, sambung Ketua Forum Komunikasi Madrasah Diniyah Takmiliyah (FKDT) Kabupaten Abdya itu, adalah jika dari beberapa calon pemimpin tersebut ada yang baik dan ada yang buruk, maka pilihlah yang baik.

“Serta ketiga, jika semuanya buruk, maka pilihlah yang paling sedikit keburukannya,” tambahnya.

Kemudian, Hirman juga mengutip pesan dari Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi, MA. M. Phil. (Ketua MIUMI Pusat, putra Pendiri Pesantren Gontor).

“Jika Anda tidak mau ikut pemilu/pilkada karena kecewa dengan pemerintah dan anggota DPR, atau parpol Islam. Itu hak Anda. Tapi ingat jika Anda dan jutaan yang lain tidak ikut pemilihan maka jutaan orang fasik, sekuler, liberal, atheis akan ikut pemilu untuk berkuasa dan menguasai kita. Niatlah berbuat baik meskipun hasilnya belum tentu sebaik yang engkau inginkan,” kata Tgk. Hirman mengutip pesan Dr. Hamid.

Lebih lanjut Tgk. Hirman, menambahkan bahwa Presiden Turki Recep Toyyib Erdogan juga berpesan agar orang-orang baik untuk berkecimpung dalam dunia politik demi kebaikan dan kemaslahatan umat.

“Karena kata Erdogan, jika orang baik tidak ikut terjun ke politik, maka para penjahatlah yang akan mengisinya,” pungkasnya. (*)