“Saya sempat mengatakan, kalau boleh beliau pilih bupati saja, karena peluang berbuat lebih banyak dari pada menjadi wakil gubernur,” ucapnya.
Dengan potensi alam dimiliki Abdya seperti pertanian, perkebunan, perikanan dan pertambangan, kunci untuk memajukan sektor ini adalah memilih pemimpin yang tepat dan cerdas.
“Kuncinya harus ada pemimpin yang hebat, kuat, merakyat, cerdas. Dari sisi akademik sudah cukup syarat memimpin abdya. Tidak boleh kita biarkan lagi, kita harus memilih pemimpin berkualitas,” katanya.
Dalam pertemuan silaturahmi itu, Azhari juga turut menceritakan pengalamannya saat bekerjasama dengan Safaruddin semasa masih menjabat kepala BPKA.
“Ketika saya menjadi kepala keuangan sempat ada momen di mana kondisi sudah stagnan, macet, tidak ada pihak yang bisa berkomunikasi antara eksekutif dan legislatif. Kemudian saya coba masuk melalui Safaruddin, saya yakin dan percaya kepadanya.”
“Apa yang terjadi, setelah berbicara secar terbuka. Maka dibukalah pintu komunikasi antara eksekutif dan legislatif itu. Safaruddin mampu berkomunikasi dengan semua anggota DPRA, hingga akhirnya APBA disahkan tepat waktu,” jelasnya.
Di sisi lain, Azhari melihat, pasangan Safaruddin dan Zaman Akli adalah calon yang sama-sama punya pengalaman di kursi DPR. Azhari yakin, keduanya pasti mampu membangun hubungan baik dengan wakil rakyat di parlemen.
“Dengan kemampuan komunikasi bagus, saya yakin bisa diterima di kalangan anak muda, orang tua, dan pihak mana pun. Itulah modal dasar yang harus ada pada pemimpin,” katanya.