“Nek, preh dilee siat. Na haba get untuk Nek dan geutanyoe mandum (Nek tunggu sebentar. Ada kabar baik untuk Nenek dan kita semua),” teriak seorang pria hentikan langkah Nurmala di ujung jalan desa, pada Selasa (20/2/2024).

Sosok pria misterius itu bergegas lari menghampiri Nurmala dan warga lainnya. Meski terengah-engah, raut wajahnya terlukis penuh kegembiraan.

“Alhamdulillah, mimpi Nek untuk rehab rumah akan terkabul. Dan mimpi kita semua miliki jalan yang baik ke gunung juga akan terwujud,” ungkap pria itu dengan sumringah.

Menanggapi kabar tersebut, Nurmala dan warga lainnya mencoba menyadarkan pria itu. Mereka menganggap pria yang dihormatinya ini sedang berhalusinasi.

“Nyang beutoi Pak Keuchik. Bek sulet. Soe nyang ek peugot (yang benar Pak Kepala Desa/Kades. Jangan bohong. Siapa yang mau buat),” ujar Nurmala pada pria itu yang belakangan diketahui Kepala Desa Alue Manggota bernama T Fakri.

Kades mengungkap sosok yang akan mewujudkan mimpi Nurmala dan penduduk desa memiliki wajah garang. Seratusan orang itu berpakaian loreng membawa ransel dan senjata. Pasukan tersebut telah sampai di desanya dan telah membuat tenda-tenda markas di ujung jalan desa, tepatnya berjarak 500 meter dari posisi Nurmala dan warga berdiri saat itu.

Fakri mengatakan, selama satu bulan pasukan loreng tersebut akan mengobrak-abrik gunung dan warga desa dengan kekuatan penuh. Mereka juga membawa 2 unit alat berat excavator dan bulldozer.

“Tapi jangan salah. Wajahnya saja yang garang, namun hati dan tingkahnya sangat lembut. Mereka sangat baik dan suka bersaudara. Karena mereka adalah TNI bukan yang lain,” katanya.