Selain itu, terang Dyah, ada beberapa isu lainya yang menjadi perhatian TP PKK Aceh saat ini, seperti, menurunnya nilai persatuan dan kesatuan bangsa, tingginya angka pernikahan dini, human trafficking, rendahnya mutu SDM dalam pengelolaan ekonomi keluarga dan pemanfaatan teknologi Industri, belum meratanya ketahanan pangan dan rendahnya kesadaran dalam menggunakan produk lokal, serta masih rendahnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), dan kesehatan pasangan Usia Subur.

“Kita terus bergerak dalam menyikapi dan menindaklanjuti semua itu. Kita lakukan berbagai upaya serta kegiatan yang menjadi program unggulan PKK,” ujarnya.

Lebih lanjut, terangnya, semua kegiatan tersebut, tentunya membutuhkan upaya penanganan yang komprehensif dari semua pihak. Karena itu melalui, momentum ini, diharapkan, para kader PKK Aceh bisa merumuskan program terbaik, serta memperkuat sinergi bersama mitra dalam membantu pemerintah untuk menangani berbagai persoalan sosial, sehingga kegiatan yang dijalankan mampu memberi daya ungkit bagi para keluarga.

“Tentu saja dukungan dari pemerintah Aceh dan pemerintah kabupaten dan kota sangat kami butuhkan agar program tersebut terlaksana dengan baik,” pungkasnya. (*)