Sragen – Masjid di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah ini jadi berbeda dengan masjid lainnya. Selain menjadi tempat ibadah, Masjid Al-Falah di Jalan Sukowati juga menyediakan fasilitas penginapan gratis dan makanan bagi para musafir.
Pengunjung bisa merasa seperti tamu hotel dengan tempat istirahat seperti “hotel kapsul” yang disiapkan oleh pengurus masjid.
Meskipun ada anak-anak yang bermain di dalam masjid, pengurus masjid membiarkannya karena mereka ingin anak-anak tersebut merasa cinta dengan rumah Allah.
Masjid ini selalu terbuka 24 jam, tidak pernah dikunci dan memiliki petugas keamanan serta kamera CCTV untuk menjaga keamanannya.
Pengelolaan masjid ini diadopsi dari Masjid Jogokariyan Jogja, dengan prinsip habiskan kas untuk umat hingga nol rupiah. Namun, Masjid Al-Falah lebih ekstrem lagi, mereka berani membuat kasnya minus dan terinspirasi dari masjid di Makkah dan Madinah.
Selain penginapan, Masjid Al-Falah juga menyediakan makan yang dapat dinikmati secara gratis oleh musafir. Pengalaman yang tidak biasa di masjid ini dikutip AcehglobalNews.com dari video yang berdurasi 5 menit 25 detik yang beredar di sosial media.
“Pengurus masjid tidak pernah menegurnya, bahkan saat anak-anak kecil teriak-teriak mereka membiarkannya saja. Kata mereka, biarkan saja anak-anak itu bermain di masjid biar tambah cinta dengan rumah Allah,” demikian keterangan dalam video tersebut seperti dilihat Jum’at (10/2/2023).
Menurut video tersebut, pengurus masjid telah menyiapkan kasur 55 buah untuk para tamu. Fasilitas istimewa ini dapat dinikmati oleh siapa saja, tak peduli dia melaksanakan salat di Masjid Al-Falah atau tidak.
“Saya terheran-heran ketika diberi info bahwa para musafir diperlakukan bak tamu hotel. Mereka diberi makan dan minum di sini. Semuanya gratis tanpa membayar. Untuk keamanan dan kebersihan masjid pun terjamin,” cerita video tersebut.
Setiap malam ada satu petugas yang bertugas untuk merapikan kasur dan hotel kapsul. Petugas keamanan juga disiapkan siang dan malam. Ditambah ada kamera Closed Circuit Television (CCTV) yang terpasang di sudut-sudut masjid.
Ternyata, pengelolaan masjid mengadopsi dari Masjid Jogokariyan Jogja. Konon, takmir Masjid Al-Falah pernah belajar manajemen di masjid tersebut.
“Kalau Masjid Jogokariyan memiliki prinsip habiskan kasnya untuk umat hingga nol rupiah. Maka Masjid Al-Falah lebih ekstrem lagi. Mereka membuat kasnya tidak hanya nol, tapi juga berani minus. Mereka terinspirasi dari masjid makkah dan madinah,” tutupnya.
Program Warung Makan Rakyat di Masjid Al Falah Sragen
Dengan program Warung Makan Rakyat yang selalu menyediakan makanan gratis untuk jamaah dan musafir yang berkunjung, serta program infak beras untuk pesantren penghafal Al Qur’an dan fakir miskin, jamaah yang hadir di sana dari mana pun tidak akan kelaparan.
Kas masjid harus cepat diputar dengan cara membiarkan umat berinfaq langsung, sehingga tidak ada jamaah yang kelaparan. Masjid ini dianggap sebagai masjid percontohan nasional setelah Masjid Jogokariyan, yang terkenal dengan prinsipnya yang berani membuat kas masjid minus.
Dalam upaya membangun fasilitas yang bermanfaat bagi umat, takmir Masjid Al Falah Sragen telah mengeluarkan biaya yang tidak sedikit, seperti untuk membangun dapur umum dan ruang transit. Namun, semua itu dilakukan demi kepentingan umat dan prinsip melayani umat yang dipegang teguh.
Dengan prinsip yang unik dan berbeda dari masjid lainnya, tidak heran jika Masjid Al Falah Sragen menjadi masjid yang selalu ramai dikunjungi dan dijuluki sebagai “Masjid 3 M” (Makan-Makan-Makan) oleh masyarakat setempat.
Sejarah Masjid Al Falah Sragen
Dilansir dari pwmjateng.com, Masjid Raya Al-Falah pertama kali didirikan di atas tanah pemberian dari PG Mojo Sragen di tahun 1956. Takmir masjid yang ditunjuk saat itu adalah para aktifis Muhammadiyah Sragen yang kemudian menamai masjid dengan sebutan Masjid Al-Ittihad.
Pada tahun 1960-an Masjid Raya Al-Falah diajukan pada lomba manajemen masjid tingkat provinsi oleh Pemerintah Kabupaten Sragen, sehingga kepemilikan tanah masjid dibalik nama menjadi milik Pemerintah Daerah Kabupaten Sragen.
Tahun 2000 lewat SK Bupati H.R Bawono memutuskan bahwa pemakmuran Masjid Raya Al-Falah diberikan kepada Pimpinan Daerah Muhammadiyah Sragen selaku penanggung jawab pemakmuran masjid, SK tersebut menunjuk bapak Drs. H. Sauman selaku ketua takmir.
Pada Tahun 2015 terjadi pembaharuan SK Takmir Masjid Raya Al-Falah Sragen kepada Bapak Kusnadi ikhwani, SP sebagai ketua takmirnya dan didukung oleh tokoh muda muhammadiyah yang mencintai masjid.
Masjid Raya Al-Falah Sragen memiliki lebih dari 35 Karyawan yang di gaji secara professional. Terdiri dari petugas Keamanan 5 personil, petugas kebersihan 6 personil dan Brigade Bersih Masjid 5 Personil dan semua Karyawan tersebut di gaji setara UMK. Di samping itu masih ada lagi beberapa divisi yang ada di Masjid Raya Al Falah Sragen seperti tim IT, pengelola BUMM dan juga beberapa pos managerial.
Banyaknya kegiatan yang berjalan di Masjid Raya Al-Falah Sragen inilah yang membuat masjid ini tak pernah sepi. Meski di luar Bulan Ramadan, jamaah salatnya selalu ramai. Hal ini menarik perhatian masyarakat muslim dari dalam maupun dari luar daerah sragen. Karena masjid ini terletak di Jalan Utama Kota Sragen banyak musafir yang memanfaatkan masjid ini sebagai tempat beristirahat.
Program Unggulan Masjid Raya Al Falah Sragen
Berikut program-program unggulan Masjid Raya Al-Falah Sragen yang dinilai unik dan patut dicontoh oleh takmir/pengurus masjid lainnya di Indonesia :
1. Meng-0 kan bahkan pernah meng-Minus-kan Saldo tiap akhir bulan
2. Menyediakan Buka puasa dan sahur ramadhan 2.000 porsi
3. Menyediakan Buka Puasa Senin dan Kamis
4. Minuman Gratis Selalu tersedia untuk jamaah
5. Memberangkatkan Umroh bagi jamaah sholat terawih yang paling rajin sholat.
6. Layanan Brigade Bersih Masjid yang melayani pembersihan Masjid-masjid sekitar Sragen
7. Menggaji Seluruh Karyawan (Abdi Dalem Masjid)
8. Memberikan Hadiah Sepeda Motor bagi jamaah sholat subuh terajin
9. ATM beras untuk kaum dhuafa
10. Mengganti barang yang hilang didalam masjid
11. Parfum Gratis selalu tersedia
12. Penitipan barang Gratis dan ada petugas jaganya
13. Pemberdayaan PKL sekitar Masjid
14. Makan Gratis Setelah Kajian Subuh Ahad
15. Streaming Kajian di medsos Masjid Raya Al-Falah Sragen
16. Layanan EO Wedding / Pernikahan
17. Mendirikan Badan Usaha Milik Masjid (BUMM).
Dengan terselenggaranya program-program tersebut, takmir/pengurus mengharapkan masjid Al Falah Sragen menjadi pusat peradaban yang mampu menjadi tempat kegiatan ke islaman dan kemasyarakatan. Sebagaimana slogan masjid raya Al Falah “Dari Masjid Kita Bangkit.” (*)
Catatan: Tulisan ini juga dikutip dari berbagai sumber.